Santan Untuk MPASI Amankah? Simak Penjelasannya!

Sabtu 28-09-2024,19:12 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

2. Menekan Nafsu Makan

Santan memiliki sifat yang mengenyangkan. Jika bayi terlalu banyak mengonsumsi santan, ini bisa menyebabkan mereka kehilangan nafsu makan untuk makanan lain, termasuk ASI atau susu formula, yang masih sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

3. Masalah Pencernaan

Konsumsi santan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, atau bahkan sembelit. Oleh karena itu, penting untuk memperkenalkan santan secara perlahan dan dalam jumlah yang sesuai.

4. Reaksi Alergi

Santan juga dapat memicu reaksi alergi pada beberapa bayi, meskipun jarang terjadi. Saat memperkenalkan santan pertama kali, penting untuk memulainya dengan porsi kecil dan mengamati reaksi bayi.

Jika terjadi gejala alergi seperti ruam, muntah, atau perubahan perilaku, sebaiknya segera hentikan pemberian dan konsultasikan dengan dokter.

BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Kamu Harus Mengonsumsi Infused Water Setiap Hari

BACA JUGA:4 Tanda Orang Banyak Bicara Cenderung Bodoh, Begini Cara Menghadapinya

Panduan Pemberian Santan untuk Bayi

Bayi bisa mulai mengonsumsi santan sejak usia 6 bulan, saat mereka mulai MPASI. Pada usia 6-8 bulan, disarankan memberi sekitar 20 gram santan per sajian, dan pada usia 9-12 bulan, porsi bisa ditingkatkan menjadi 30-40 gram. Meski bermanfaat, pemberiannya harus tetap dibatasi.

Santan perlu dimasak terlebih dahulu untuk menjaga kebersihannya. Hindari pemberian santan setiap hari; variasikan dengan bahan lain seperti sayuran dan daging untuk asupan nutrisi seimbang.

Sebelum memperkenalkan santan atau makanan baru, konsultasikan dengan dokter anak agar sesuai dengan kondisi kesehatan bayi.

Kesimpulan

Santan untuk MPASO dapat menjadi tambahan yang bergizi dan lezat, jika diberikan dengan porsi yang tepat dan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Dengan kaya akan lemak sehat dan nutrisi penting, santan dapat mendukung perkembangan otak dan kesehatan bayi secara keseluruhan.

Namun, orang tua harus selalu memperhatikan potensi risiko, seperti obesitas, gangguan pencernaan, dan alergi, serta memastikan bahwa santan tidak menggantikan ASI atau susu formula sebagai sumber utama nutrisi bayi.*

Kategori :