RADAR JABAR - Bhakti Kencana University kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui program Aksi Cegah Stunting (ACTING) yang berlangsung di Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kidul pada tanggal 29 Agustus 2024.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh ketua RW, Kader dan Masyarakat serta ibu-ibu balita dan kader kesehatan desa. Salah satu bagian utama dari kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh Novitasari Tsamrotul Fuadah, M.Kep, dengan tema “Kegiatan Aksi Cegah Stunting (ACTING)” .
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para ibu balita, mengenai pentingnya pencegahan stunting, sebuah kondisi yang masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan anak-anak di Indonesia dan masih di anggap tabu oleh kalangan masyarakat setempat khususnya yang berada di pelosok desa.
Ketua RW Sirnajaya menyampaikan sambutannya pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dimana mengatakan sangat mengapresiasi terhadap kehadiran mahasiswa praktik dari Bhakti Kencana University.
Dia menekankan bahwa program-program yang diinisiasi oleh tim dosen dan mahasiswa salah salatunya pembuatan puding daun kelor yang sebelumnya dilakukan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
"Kami sangat terbantu dengan adanya teman-teman mahasiswa di lingkungan RW kami, apalagi mahasiswa kemarin sempat membuat puding daun kelor yang sangat bermanfaat," ungkapnya.
Penyuluhan kesehatan ini dihadiri dengan antusias oleh para ibu balita dan para kader , yang aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek pencegahan stunting. Salah satu peserta, Ibu Neneng, menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Terima kasih kepada Universitas Bhakti Kencana, kami mendapatkan informasi yang sangat penting dan berharga karena sebelumnya kami belum pernah mendapatkan informasi ini," ucapnya.
Selain penyuluhan kesehatan, kegiatan pengabdian masyarakat dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil dan balita, termasuk pemeriksaan kadar HB, tinggi badan, dan berat badan. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan mereka dengan tim dosen lainnya yang memiliki peran nya masih masing.