Kongo Terima Vaksin Mpox untuk Cegah Penyebaran Wabah

Jumat 06-09-2024,13:30 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Otoritas Kongo telah menerima pengiriman pertama vaksin Mpox (cacar monyet) guna menahan laju penyebaran virus di kawasan yang menjadi pusat wabah di Afrika.

Menurut Jean Kaseya, Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), sebanyak hampir 100.000 dosis vaksin Jynneos telah tiba di Republik Demokratik Kongo, dan tambahan 100.900 dosis akan diterima pada Sabtu, 7 September 2024.

“Kami gembira menerima pengiriman pertama hampir 100.000 dosis vaksin Jynneos di RD Kongo dengan tambahan 100.900 dosis yang akan tiba Sabtu ini, 7 September 2024,” ujarnya dalam sebuah pernyataan bersama UNICEF pada Kamis (5/9).

Sejak awal tahun 2024, Kongo telah melaporkan lebih dari 4.901 kasus Mpox yang dikonfirmasi dengan 629 kematian terkait, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kaseya menekankan pentingnya kerja sama antara CDC Afrika, Uni Eropa, dan Bavarian Nordic dalam mendukung pengiriman vaksin ini sebagai langkah penting untuk memerangi penyebaran virus.

BACA JUGA:Gedung Putih Peringatkan Putin untuk Tidak Ikut Campur dalam Pemilu AS

BACA JUGA:Lonjakan Dukungan AfD di Pemilu Negara Bagian Jerman Picu Kekhawatiran Warga Keturunan Turki

“Menerima vaksin ini merupakan langkah penting dalam upaya kita melawan mpox. Komitmen kami adalah menjaga kesehatan masyarakat, terutama anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan,” ujar Kaseya.

Menteri Kesehatan Kongo, Samuel Roger Kamba, menyatakan kepuasan lembaganya dalam merespons darurat kesehatan global dan memastikan bahwa vaksin telah tiba di Kongo. Perwakilan UNICEF di Kongo, Grant Leaity, menyebutkan bahwa Mpox adalah penyakit yang dapat dicegah, dan vaksinasi dengan Jynneos terbukti efektif dalam mengurangi penularan dan mencegah komplikasi serius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada 14 Agustus 2024, sementara CDC Afrika menyatakan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Keamanan Kontinental sehari sebelumnya.

Kategori :