Rosan Roeslani Ungkap Mengapa Tesla Enggan Investasi di Indonesia

Rabu 04-09-2024,09:31 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menjelaskan alasan Tesla, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, enggan berinvestasi di Indonesia.

Menurut Rosan, hal ini disebabkan karena industri di Indonesia belum sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Saat ini, industri di Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil, seperti bensin dan batu bara.

Kondisi tersebut tidak sejalan dengan misi Tesla yang memiliki komitmen kuat terhadap penggunaan energi bersih, sehingga Tesla memilih untuk mengalihkan investasinya ke negara lain.

"Kebetulan saya involve (terlibat) langsung pembicaraan dengan Tesla. Salah satu alasan mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita itu karena kita sebagai EV car semua ingin bersih," kata Rosan saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).

BACA JUGA:Hampir 200 Karyawan Tesla di-PHK, Hal Ini Diduga jadi Penyebabnya

BACA JUGA:Elon Musk dan Tesla Diduga Diskriminasi dan Pelecehan Seksual di Pabrik

"Kalau mereka masuk ke kawasan industri kita, tapi industrinya masih dari fosil, fuel, energi kayak coal, tidak in line dengan visinya mereka. Ini yang tidak bisa kita pungkiri, ke depannya bisa seperti itu," lanjutnya.

Rosan menyatakan bahwa hal ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia, karena secara global, perhatian terhadap keberlanjutan penggunaan energi bersih semakin meningkat.

Ia mencontohkan Vietnam, yang kini menjadi tujuan investasi favorit baru bagi para investor. Rosan mengungkapkan bahwa di Vietnam, kawasan industri saat ini dibangun dengan memanfaatkan energi bersih, seperti energi hidro, tenaga surya, dan angin.

"Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan harus seperti itu. Kita ini mohon maaf, agak tertinggal. Saya contohkan satu company di Singapura, Sembcorp. Dia sudah punya 13 di Vietnam, kawasan eco di Vietnam. Dia akan buka lagi 18, 2–3 bulan ke depan. Dari situ sebagian besar 70 persen clean energi. Sehingga investasi ke Vietnam lebih deras," jelasnya.

BACA JUGA:Menteri Kelautan dan Perikanan Berharap Elon Musk Berikan Akses Internet Murah untuk Nelayan Indonesia

BACA JUGA:Elon Musk Berencana Pungut Biaya dari Pengguna Baru Aplikasi X

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa kelebihan pasokan kendaraan listrik (EV) dari Tiongkok menjadi salah satu alasan CEO Tesla, Elon Musk, menunda rencana investasi kendaraan listriknya di berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kelihatan EV China oversupply, harganya China lebih murah dari mereka (Tesla). Jadi, dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun," ujar Luhut usai peluncuran buku Citarum Harum di Badung, Bali, Senin (20/5).

Luhut menambahkan bahwa bahkan pabrik Tesla di Meksiko dan Jerman juga mengurangi produksi mereka. Keputusan ini diambil oleh Elon Musk setelah mempertimbangkan situasi pasar global.

Kategori :