RADAR JABAR - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (29/8), menyatakan bahwa pemilihan presiden 2024 pada 5 November mendatang akan menjadi pilihan antara komunisme dan kebebasan.
Calon dari Partai Republik ini menyampaikan pernyataannya dalam sebuah pidato di Michigan. Di negara bagian yang menjadi medan pertempuran ini, saingannya, Wakil Presiden Kamala Harris, mendapatkan dukungan setelah secara resmi ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Dalam pidatonya, Trump menuduh Harris sebagai penganut paham Marxis dan menyebutnya "radikal" karena mendukung pengendalian harga ala "komunis" serta pelayanan kesehatan gratis yang didanai oleh pembayar pajak.
"Pemilihan ini bukan pilihan antara Demokrat dan Republik. Ini adalah pilihan antara komunisme dan kebebasan. Itulah intinya," ujar Trump.
BACA JUGA:Demonstrasi Pro-Palestina di Jenewa Desak Tindakan Tegas dari Pemerintah Swiss
BACA JUGA:Mahmoud Abbas dan Mohammed bin Salman Bahas Krisis Gaza di Riyadh
Trump mengatakan bahwa ia berada di Michigan untuk menyampaikan pesan sederhana kepada para pekerja otomotif dan pekerja Amerika.
"Mimpi buruk ekonomi panjang Anda akan segera berakhir... Ubahlah dengan suara Anda. Kita akan mengalahkan kamerad Kamala Harris, dan kita akan mengembalikan impian Amerika -- lebih besar, lebih baik, lebih kuat, pokoknya lebih baik,” katanya.
Trump juga menuduh Presiden Joe Biden dan Harris telah menyebabkan inflasi terburuk dalam sejarah Amerika.
“Pekerja seperti Anda dan masyarakat seperti ini seharusnya mampu membeli rumah bagus, mobil baru, dan keluarga yang berkembang dengan sumber penghasilan tunggal, sembari menikmati standar hidup tertinggi di bumi,” ujarnya.
BACA JUGA:PBB Serukan Keadilan dan Akuntabilitas atas Kejahatan Terhadap Warga Sipil di Gaza
BACA JUGA:Amnesti International Kecewa dengan Tanggapan Denmark atas Gugatan Penghentian Ekspor ke Israel
“Visi saya bagi kelas menengah adalah sekali lagi menjadi dambaan seluruh dunia,” tambahnya.
Trump juga menyoroti janji Harris untuk memperjuangkan "keamanan perbatasan yang kuat."
"Sekarang dia bilang 'kami ingin membangun perbatasan yang kuat.' Ke mana saja dia selama tiga setengah tahun, saat kita menerima 20 juta orang, yang sebagian besar adalah penjahat yang mengerikan?"