RADAR JABAR - Generasi Z semakin sering diteror oleh gambaran suram mengenai masa depan, terutama dalam hal pekerjaan dan mencari uang. Data saat ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi didominasi oleh para Gen Z.
Ditambah lagi, muncul berita tentang perkembangan AI yang akan mengambil alih banyak pekerjaan. Kekhawatiran ini tentu membuat Gen Z cemas, memikirkan apakah mereka akan kesulitan mencari uang dan berjuang selamanya.
Setelah saya meneliti data riset dan kebiasaan Gen Z, serta mencocokkannya dengan beberapa buku dan podcast yang terkait dengan keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan atau uang, saya menemukan adanya kesalahan berpikir yang sering dilakukan oleh Gen Z. Kesalahan ini dapat membuat masa depan mereka terlihat lebih suram dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Lalu, apa saja kesalahan berpikir tersebut, dan bagaimana cara mengubah pola pikir ini agar masa depan kita menjadi lebih baik? Norman Vincent Peale dalam bukunya The Power of Positive Thinking pernah mengatakan, "Change your thoughts and you change your world."
Cara berpikir sangat berperan dalam menentukan kehidupan seseorang karena cara berpikir adalah dasar dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Jika cara berpikir seseorang salah atau negatif, keputusan yang diambil bisa menjadi senjata makan tuan yang merusak masa depannya sendiri.
4 Kesalahan Berpikir Gen Z
Berikut adalah 4 kesalahan pola pikir Gen Z yang seringkali membawa mereka ke dalam kesesatan berpikir.
1. Sekolah itu Scam
Mari kita mulai dengan kesalahan berpikir Gen Z yang pertama, meskipun agak sensitif. Banyak Gen Z yang terjebak dalam pemikiran bahwa "sekolah itu scam." Pemikiran ini belakangan menjadi topik viral di media sosial.
BACA JUGA:7 Tuntutan Para Gen Z yang Sering Sulit Kita Pahami
BACA JUGA:Ini 3 Alasan Gen Z Harus Melek Politik, Simak Penjelasannya Yuk!
Sekolah, khususnya perkuliahan, dianggap tidak memberikan apa yang diinginkan untuk masa depan, seperti kurikulum yang tidak sesuai dengan dunia kerja. Meskipun telah menyelesaikan pendidikan tinggi, banyak yang masih kesulitan mencari pekerjaan. Selain itu, ada banyak contoh orang kaya yang berhasil menjadi miliarder tanpa memiliki ijazah.
Dari beberapa berita ini, muncul pandangan di kalangan Gen Z bahwa sekolah tidak penting dan hanya membuang-buang waktu. Lalu, di mana letak kesalahan berpikirnya?
Memang benar bahwa banyak lulusan universitas yang hingga saat ini belum mendapatkan pekerjaan, meskipun sudah membayar biaya kuliah yang mahal. Benar juga bahwa ada banyak orang kaya di luar sana yang sukses tanpa pendidikan formal.
Namun, kesalahan berpikir Gen Z adalah menerima mentah-mentah bahwa "sekolah itu scam," sehingga mereka memandang pendidikan formal tidak memiliki peran sama sekali untuk masa depan. Padahal, data menunjukkan bahwa lebih banyak orang kaya yang memiliki gelar sarjana.
Berdasarkan studi dari World X pada tahun 2021, sekitar 72% dari orang-orang dengan kekayaan bersih lebih dari 30 juta dolar memiliki gelar sarjana, sementara hanya 28% yang tidak memiliki gelar.
Bahaya terbesar dari kesalahan berpikir ini adalah ketika Gen Z memutuskan untuk berhenti sekolah dan berharap mendapatkan penghasilan tinggi. Meskipun hal tersebut memang bisa dilakukan, peluang berhasilnya lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang memiliki ijazah.