RADAR JABAR - Banyak orang beranggapan bahwa Generasi Z adalah generasi yang kurang sabar. Apakah benar demikian? Jika kita mengelompokkan generasi ini, mereka adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Ada beberapa alasan mengapa orang mungkin merasa generasi ini tidak sabar.
Pertama, mungkin karena mereka mengalami stres dan menginginkan hasil yang cepat. Kedua, mereka mungkin kurang keterampilan atau pengalaman. Selain itu, kepribadian mereka juga bisa menjadi faktor, seperti masalah kesehatan mental dan harapan yang tidak realistis.
Generasi Z sering dipandang sebelah mata, namun sebenarnya mereka menyimpan pesan yang mendalam. Terkadang saya bertanya-tanya pada diri sendiri, Apakah kita benar-benar memahami apa yang sedang kita lihat? Generasi Z sering kali dicap sebagai kelompok malas atau kurang berdedikasi.
Namun, apakah penilaian ini mencerminkan kenyataan? Mungkin mereka sebenarnya menuntut perubahan yang jauh lebih besar daripada sekadar menolak rutinitas kerja pada umumnya.
Jika kita melihat ke belakang, banyak peristiwa yang menimbulkan kekacauan dan ketakutan antara tahun 1997 hingga 2012. Peristiwa-peristiwa tersebut tentu sangat mempengaruhi tumbuh kembang mereka.
Ibu hamil yang mengalami stres atau ketakutan akibat berita-berita besar dan mencekam bisa mengalami dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
BACA JUGA:Ini 3 Alasan Gen Z Harus Melek Politik, Simak Penjelasannya Yuk!
BACA JUGA:Isu KPR 35 Tahun, Dukung Milenial dan Gen Z Buat Punya Rumah?
Stres yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi kadar hormon dan menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi atau gangguan tidur, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan janin mereka.
Tentu saja, ini akan berdampak pada kesehatan mental anak-anak yang terpapar pada berita atau lingkungan yang penuh ketegangan dan kekacauan.
Mereka mungkin mengalami gangguan pada kesehatan emosional dan kognitif mereka, merasa cemas atau tidak aman, yang mempengaruhi perkembangan mereka secara keseluruhan.
Belum lagi, kondisi orang tua yang sering kali dituntut untuk bekerja keras dengan hasil yang tidak memuaskan, atau bahkan hanya dirasa memperkaya para kapitalis, juga berperan dalam mempengaruhi kondisi mental dan emosional anak-anak mereka.
Alam bawah sadar ini terus menekan kelompok golongan menengah bawah. Penilaian terhadap apa yang tampak pada generasi ini sebagai ketidakpuasan bukanlah kemalasan, melainkan sebuah bentuk protes terhadap sistem yang sudah lama ada. Inilah beberapa tuntutan Gen Z yang sering kita temui pada kehidupan sehari-hari.
1. Menuntut Keseimbangan
Generasi Z menuntut keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan, dan ini adalah bentuk keberanian yang mungkin muncul dari alam bawah sadar mereka sejak mereka berada dalam kandungan hingga mereka tumbuh.
Apakah kita benar-benar memahami apa yang sedang kita lihat? Generasi ini, yang sering dijuluki sebagai kelompok malas atau kurang berdedikasi, mungkin sebenarnya sedang menyampaikan pesan yang jauh lebih dalam daripada sekadar ketidakmauan untuk terjun ke dalam rutinitas kerja yang telah ada.