BACA JUGA:10 Profesi Baru yang Akan Muncul Jika Perang Dunia III Terjadi
Selama berbulan-bulan tanpa mencapai daratan, kru kapal menghadapi angin kencang dan selalu berada di bawah ancaman penangkapan oleh Portugis. Setelah mengitari Tanjung Harapan, awak kapal hampir mati kelaparan, memaksa Elcano untuk singgah di Kepulauan Tanjung Verde.
Namun, sialnya mereka disergap oleh pasukan Portugis, dan beberapa awak kapal berhasil ditangkap. Karena takut kehilangan muatan rempah-rempahnya yang berharga, Elcano memutuskan untuk berlayar kembali.
Dengan awak kapal yang compang-camping dan hanya tersisa sedikit orang, mereka akhirnya bisa tersenyum bahagia ketika melihat garis pantai Spanyol selatan pada 6 September 1522.
Dari sekitar 270 orang yang berangkat dalam ekspedisi awal, hanya 18 orang yang berhasil kembali ke Spanyol bersama Elcano di kapal Victoria. Mereka disambut sebagai pahlawan, dan prestasi mereka diakui sebagai pencapaian besar dalam eksplorasi dan navigasi.
Setelah diberi kesempatan bertemu dengan Raja Spanyol, Elcano dimuliakan dan diberi perisai yang di atasnya terdapat bola dunia bertuliskan legenda Latin “Primus Circumdedisti Me” yang artinya "Engkau adalah orang pertama yang mengelilingi saya."
Namun, sangat disayangkan bahwa Elcano, yang menjadi orang pertama yang mengelilingi dunia, hanya diakui di Spanyol. Di dunia luar, Ferdinand Magellan yang mendapat kehormatan tersebut. Dalam banyak catatan sejarah dan literatur, nama Magellan lebih menonjol karena peran utamanya dalam memulai dan memimpin ekspedisi.
BACA JUGA:5 Situs Paling Banyak Dikunjungi di Dunia, Ada TikTok?
Meskipun Elcano yang menyelesaikan perjalanan, penemuan-penemuan dan navigasi yang dilakukan oleh Magellan selama bagian awal ekspedisi memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman dunia pada saat itu dan membuka jalur baru untuk penjelajahan dan perdagangan.
Oleh karena itu, sejarawan menganggap Magellan sebagai orang yang paling pantas menyandang gelar sebagai orang pertama yang mengelilingi dunia.
Namun, ada satu alasan lain yang membuat Elcano kurang diakui eksistensinya, yaitu catatan dokumen selama ekspedisi yang ditulis oleh Antonio Pigafetta. Antonio Pigafetta, seorang bangsawan Italia yang ikut serta dalam ekspedisi Ferdinand Magellan dan menjadi salah satu dari sedikit yang selamat, menulis catatan rinci tentang perjalanan tersebut.
Namun, ia tidak mencatat peran penting Elcano dalam catatannya, melainkan hanya fokus pada kepemimpinan Magellan dan apa yang telah ditemukan selama perjalanan.
Meskipun demikian, Elcano tetap menjadi pahlawan bagi rakyat Spanyol. Saat ini, kapal pelatihan angkatan laut Spanyol diberi nama Juan Sebastián de Elcano untuk menghormati peran utamanya dalam pelayaran epik mengelilingi dunia.
Di kota kelahirannya, Getaria, di provinsi Gipuzkoa, Basque, didirikan sebuah monumen berupa patung besar yang menggambarkan Elcano. Selain itu, di Seville, tempat ekspedisi Magellan-Elcano dimulai dan berakhir, terdapat patung dan tugu peringatan yang didedikasikan untuk Elcano dan para penjelajah lainnya.