9 Dampak Kebanyakan Minum Minuman Manis Bagi Kesehatan Tubuh

Sabtu 10-08-2024,11:21 WIB
Reporter : Ismi Susi Widari
Editor : Ismi Susi Widari

Selain itu, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peradangan dan peningkatan tekanan darah, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi minuman manis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke.

5. Gangguan Fungsi Hati

Hati adalah organ yang bertanggung jawab untuk memetabolisme fruktosa, jenis gula yang sering ditemukan dalam minuman manis. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, fruktosa dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol. Penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti sirosis atau kanker hati.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis secara rutin dapat meningkatkan risiko terkena penyakit hati berlemak non-alkohol, terutama pada individu dengan faktor risiko lain seperti obesitas.

 

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasannya Mengapa Pengidap Diabetes Lebih Beresiko Mengalami Katarak

 

6. Dampak Negatif pada Kesehatan Mental

Konsumsi minuman manis tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Penelitian telah menemukan bahwa ada hubungan antara konsumsi gula yang tinggi dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Gula dapat menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar glukosa darah, yang diikuti oleh penurunan tajam yang dapat mempengaruhi suasana hati dan energi. Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan mental seperti depresi.

7. Risiko Kanker

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa konsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker usus besar.

Gula dapat memberikan bahan bakar bagi sel kanker untuk tumbuh, dan konsumsi gula berlebih juga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai jenis kanker.

Meskipun penelitian masih berlanjut untuk memahami sepenuhnya hubungan ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi minuman manis dapat menjadi langkah penting dalam pencegahan kanker.

8. Pengaruh Terhadap Keseimbangan Energi dan Metabolisme

Minuman manis mengandung kalori yang tinggi tetapi tidak memberikan rasa kenyang, yang dapat mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh. Ini berarti bahwa seseorang mungkin akan mengonsumsi lebih banyak makanan dan minuman daripada yang dibutuhkan, yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme normal tubuh, termasuk peningkatan produksi insulin dan penyimpanan lemak, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

9. Ketergantungan dan Kecanduan

Konsumsi minuman manis juga dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan. Gula dalam minuman manis dapat memengaruhi otak dengan cara yang mirip dengan zat adiktif lainnya, seperti alkohol atau narkoba.

Hal ini dapat menyebabkan keinginan yang kuat untuk terus mengonsumsi minuman manis, bahkan ketika seseorang menyadari dampak negatifnya terhadap kesehatan. Ketergantungan ini dapat membuat seseorang sulit untuk mengurangi konsumsi gula, yang pada akhirnya memperburuk risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi minuman manis.

Kesimpulan

Kategori :