RADAR JABAR - Kalian pasti sudah tidak asing mendengar cerita tentang orang yang kecanduan judi online. Mereka rela meminjam uang ke berbagai tempat hingga melakukan korupsi demi berjudi. Ternyata ada beragam motivasi para pecandu judi online selain uang.
Namun, pernahkah kalian berpikir bagaimana mereka bisa begitu tergila-gila dengan judi, bahkan ada yang sampai mengalami kebutaan karena kecanduan ini? Mengapa mereka bisa kecanduan sejauh itu? Meskipun mereka sadar sudah mengalami kerugian, mengapa mereka tetap melanjutkan?
Apa yang sebenarnya terjadi di otak mereka? Kami akan membahas mengapa penjudi sangat sulit untuk berhenti dan apa yang sebenarnya terjadi di otak mereka.
Pertama-tama, kami akan menjelaskan mengapa seseorang bisa kecanduan judi. Setelah itu, kami akan menjelaskan mengapa judi online lebih merusak daripada jenis permainan judi lainnya.
Para peneliti telah menemukan berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi sangat kecanduan, bahkan menjadi bodoh karena judi. Contoh kebodohan ini bisa dilihat dari orang yang sudah tahu dirinya rugi, tetapi tetap melanjutkan berjudi.
Motivasi Para Penjudi Online
Mengapa kebodohan itu terjadi? Hal ini sudah dijelaskan oleh Mark Griffiths, seorang psikolog di Nottingham Trent University. Menurut survei terhadap 5.500 penjudi, alasan orang berjudi sangat beragam.
1. Ingin Dapat Uang Banyak
Alasan utama adalah keinginan untuk memenangkan uang banyak, diikuti oleh alasan karena berjudi itu menyenangkan dan seru. Griffiths juga menyatakan bahwa bahkan ketika seseorang kalah berjudi, tubuhnya masih menghasilkan adrenalin dan endorfin.
BACA JUGA:Kolaborasi OJK dan Kementerian untuk Berantas Judi Online
Endorfin adalah hormon kebahagiaan yang dihasilkan setelah melakukan aktivitas tertentu. Jadi, yang menakutkan adalah meskipun seorang penjudi kalah, ia tetap merasakan sensasi menyenangkan selama proses berjudi.
Awalnya, alasan berjudi mungkin hanya untuk mendapatkan uang lebih, namun seiring waktu, alasan tersebut bertambah dengan kesenangan dari berjudi itu sendiri, meskipun tanpa disadari.
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, meskipun sudah rugi berjuta-juta, mereka tetap melanjutkan berjudi. Ini karena mereka tidak hanya kecanduan pada potensi mendapatkan uang, tetapi juga kecanduan pada sensasi yang ditimbulkan dari berjudi itu sendiri.
2. Mengembalikan Modal yang Hilang
Selain itu, ada motivasi untuk mengembalikan modal yang hilang saat kalah sebelumnya, misalnya untuk mengganti HP yang rusak. Ketika seseorang merasa kesal dan muncul harapan bahwa dengan deposit Rp100.000 lagi mungkin bisa mendapatkan kembali uangnya, maka ia akan melakukan deposit tersebut.
Jika setelah melakukan deposit, ia mendapatkan Rp150.000, secara tidak langsung psikologinya terpengaruh dan muncul harapan bahwa keberuntungan sedang berpihak padanya, sehingga ia akan terus bertaruh.
3. Mendapat Kesenangan
Hebatnya, judi ini bisa membuat seseorang merasa sangat gembira meskipun sebenarnya dirinya dirugikan. Profesor Rutledge, seorang ilmuwan ahli saraf di University College London, mengatakan bahwa ketika seseorang kalah dalam berjudi, harapan mereka menurun, dan ini akan meningkatkan kegembiraan mereka ketika akhirnya menang.
Hal ini sangat cocok dengan apa yang terjadi pada teman saya. Dia merasa sangat senang mendapatkan Rp1,3 juta dari judi, padahal jika dihitung, kerugiannya dari judi itu bisa mencapai Rp5 juta.