Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa vitamin D juga mempengaruhi kesehatan mental. Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Vitamin D diyakini berperan dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan kesejahteraan.
Studi observasional telah menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan peningkatan risiko depresi, terutama pada orang tua. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang cukup.
5. Mendukung Fungsi Otak
Vitamin D tidak hanya penting bagi kesehatan fisik tetapi juga berperan dalam mendukung fungsi otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu melindungi otak dari kerusakan terkait penuaan dan mungkin berperan dalam mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan kognitif. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada orang lanjut usia.
6. Mendukung Kesehatan Jantung
Vitamin D juga dikenal karena perannya dalam menjaga kesehatan jantung. Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Vitamin D membantu mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung yang optimal.
Penelitian yang diterbitkan dalam Circulation menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, terutama pada individu dengan faktor risiko lainnya seperti obesitas dan diabetes. Studi lainnya juga menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat membantu menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi.
7. Membantu Pengaturan Berat Badan
Vitamin D mungkin juga memiliki peran dalam pengaturan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat membantu mengendalikan berat badan dan mencegah obesitas. Salah satu cara vitamin D dapat mempengaruhi berat badan adalah dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat membantu metabolisme lemak dan gula dalam tubuh.
Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa suplementasi vitamin D pada orang dengan defisiensi vitamin D dan obesitas dapat membantu menurunkan lemak tubuh dan meningkatkan massa otot. Ini menunjukkan bahwa vitamin D dapat berperan dalam manajemen berat badan, terutama pada individu yang mengalami kekurangan vitamin D.
8. Menjaga Kesehatan Kulit
Vitamin D juga berperan penting dalam kesehatan kulit. Ini berfungsi untuk memperbaiki kulit, mengurangi peradangan, dan melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet (UV). Selain itu, vitamin D juga penting dalam mengelola kondisi kulit seperti psoriasis, yang ditandai dengan peradangan dan pertumbuhan sel kulit yang cepat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Dermatological Science menemukan bahwa vitamin D, baik dalam bentuk suplemen atau aplikasi topikal, dapat membantu mengurangi gejala psoriasis dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
9. Mendukung Kehamilan yang Sehat
Vitamin D sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Kekurangan vitamin D selama kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk preeklampsia, diabetes gestasional, dan berat lahir rendah pada bayi. Vitamin D juga penting untuk perkembangan tulang dan sistem kekebalan janin.
American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan mendukung perkembangan janin yang sehat.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplementasi untuk memastikan dosis yang tepat sesuai kebutuhan individu.