RADAR JABAR - Korea Selatan mengalami gelombang panas yang hebat pekan lalu, menyebabkan hampir 400 orang dirawat di rumah sakit. Data resmi dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan yang dirilis pada Minggu menunjukkan bahwa sebanyak 507 rumah sakit di seluruh negeri melaporkan 384 pasien yang menderita penyakit terkait panas dari Senin hingga Jumat pekan lalu. Dari jumlah tersebut, 114 pasien dirawat pada Kamis.
Cuaca ekstrem ini juga mengakibatkan empat kematian selama periode tersebut. Satu orang meninggal di Seoul, satu lagi di Busan, dan dua lainnya pada Jumat di bagian tenggara provinsi Gyeongsang.
Gelombang panas ini terjadi setelah berakhirnya musim hujan di Korea Selatan, dengan suhu berkisar di atas 35 derajat Celsius di sebagian besar wilayah negara tersebut. Pada Sabtu, suhu bahkan meningkat hingga 40 derajat Celsius di Yangsang, sebuah kota di bagian barat daya Korea Selatan.
Peningkatan suhu yang drastis ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak kesehatan yang lebih luas, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis.
BACA JUGA:Korea Selatan Tekan Dokter Magang Mogok dengan Ancaman Kuota Berikutnya
Pemerintah Korea Selatan telah menghimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam ruangan selama puncak panas, minum banyak air, dan menghindari aktivitas fisik yang berat di luar ruangan.
Selain itu, rumah sakit dan layanan darurat telah disiapkan untuk menangani peningkatan jumlah pasien yang menderita penyakit terkait panas. Upaya penanggulangan seperti ini sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan yang serius dan memastikan keselamatan warga.
BACA JUGA:Hasil Survei Gallup Korea 2024! Berikut Bintang Terfavorit di Korea Selatan, Ada Siapa Saja?
Dengan cuaca panas yang diperkirakan masih akan berlanjut, pemerintah dan masyarakat di Korea Selatan terus berupaya menghadapi tantangan ini.
Edukasi mengenai pencegahan penyakit terkait panas dan tindakan cepat dalam menangani kasus yang muncul menjadi kunci dalam mengurangi dampak buruk dari gelombang panas yang melanda negara tersebut (*).