RADAR JABAR - Apa itu fenomena skibidi toilet? Singkatnya, sindrom di Toilet adalah fenomena di mana anak-anak yang telah menonton video Skibidi di Toilet mulai meniru gerakan dan nyanyian yang ada dalam video tersebut.
Kami tidak akan membahas bagaimana animasi ini bisa viral. Saat ini, kami ingin langsung masuk ke alasan mengapa topik ini penting. Di tengah kepopuleran animasi Skibidi di Toilet, muncul fenomena baru yang erat kaitannya dengan animasi ini, yaitu sindrom Skibidi di Toilet.
Kemunculan fenomena ini telah membuat banyak orang merasa resah dan semakin membenci video Skibidi di Toilet, mulai dari masyarakat umum yang awalnya menilai animasi ini sebagai konten yang tidak pantas, hingga orang tua yang menganggap animasi ini sangat tidak mendidik dan dapat merusak pikiran anak-anak mereka.
Dari kejadian ini, muncul beberapa pertanyaan yang ingin kami bahas. Bagaimana fenomena sindrom Skibidi di Toilet ini bisa muncul? Apakah video Skibidi berbahaya bagi anak-anak? Dan apakah tren Skibidi di Toilet harus segera dihentikan?
Alasan Video Skibidi Toilet Dianggap Berbahaya untuk Anak
Untuk memahami penyebab munculnya fenomena sindrom Skibidi, kita perlu melihat terlebih dahulu anak-anak yang dianggap terkena sindrom ini. Berdasarkan berbagai video yang menampilkan anak-anak tersebut, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak berusia sekitar 4 hingga 6 tahun, yang biasa disebut sebagai anak prasekolah.
Berdasarkan teori yang telah kami pelajari, pada usia ini anak-anak berada dalam fase yang disebut "Golden Age" atau dalam teori Jean Piaget, mereka berada pada tahap "pre-operational stage".
BACA JUGA:Dari MAPPA Hingga Wit Studio, Ini Dia 7 Studio Animasi Terbaik Versi Penggemar
Pada fase ini, anak-anak mengalami perkembangan pesat dalam bidang kognitif dan motorik mereka. Oleh karena itu, sangat wajar jika pada usia ini anak-anak sangat ingin tahu dan cenderung meniru apa yang mereka lihat.
Dalam fase perkembangan ini, peran orang tua menjadi sangat krusial. Orang tua harus mampu memberikan asupan dan pendidikan yang sesuai agar anak dapat berkembang dengan baik. Jika orang tua tidak memperhatikan anak dengan baik, ada kemungkinan besar anak akan mengalami masalah.
Anak-anak pada usia ini sangat rentan terhadap segala hal yang mereka konsumsi, sehingga sangat penting untuk mengawasi konten yang mereka tonton.
Hal ini bisa menjadi berbahaya jika anak-anak terpapar konten yang dapat mengacaukan pikiran mereka, seperti video Skibidi di Toilet. Video ini, yang terbilang sangat acak dan tidak jelas, cenderung menarik perhatian anak-anak, membuat mereka lebih tertarik pada hal-hal yang tidak jelas.
Belum lagi dengan rasa penasaran yang sangat tinggi dan pola pikir yang masih belum matang, tidak mengherankan jika anak-anak ini cenderung meniru segala hal yang ada dalam video Skibidi Toilet. Lalu, apakah fenomena ini sangat berbahaya bagi perkembangan anak?
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya sebenarnya tidak bisa memastikan secara pasti karena kurangnya penelitian mengenai dampak fenomena ini. Jawaban kami didasarkan pada pengetahuan yang terbatas dan penelitian yang belum memadai. Jadi, jika ada kesalahan, mohon dimaafkan dan dikoreksi.
Dari apa yang telah kami pelajari, kami dapat berasumsi bahwa fenomena ini bisa berbahaya, tetapi tidak sampai pada tahap yang sangat kritis. Alasan mengapa ini berbahaya adalah karena anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat.
Dalam kasus ini, video Skibidi Toilet dapat membuat anak-anak menjadi kecanduan dan terus menonton serta menirunya, yang tentu saja dapat menimbulkan kecemasan.