Sementara itu, Savic Ali, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyatakan bahwa kunjungan lima tokoh muda NU ke Presiden Israel tidak mewakili NU.
Menurut situs resmi PBNU, nu.or.id, Savic Ali menilai kunjungan tersebut sebagai tindakan orang yang tidak memahami geopolitik, tidak mengerti kebijakan organisasi NU, serta mengabaikan perasaan seluruh warga NU. PBNU juga belum mengetahui pihak mana yang mendukung perjalanan mereka ke Israel.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” ungkap Savic.
Savic juga menyayangkan kunjungan ini karena akan menjelekan nama NU sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia.
“Meskipun atas nama pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU dan hal itu akan memperburuk citra NU di mata publik,” tambahnya.