5 Sisi Gelap Menyeramkan Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Senin 15-07-2024,13:39 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Di era modern saat ini, kehidupan kita terasa semakin cepat dan sibuk, terutama jika Anda memiliki jadwal dan aktivitas yang padat. Mau tidak mau, Anda membutuhkan asupan makanan yang praktis, dan salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan cepat saji.

Fast food menjadi pilihan yang disukai banyak orang karena sesuai dengan namanya, yaitu makanan cepat saji, yang berarti Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan makanan Anda.

Selain itu, fast food juga unggul karena memiliki berbagai macam rasa, berbeda dengan makanan sehat yang kadang-kadang rasanya cenderung membosankan. Oleh karena itu, tidak heran jika dari anak-anak hingga orang dewasa sangat menyukai makanan cepat saji ini.

Jika kita melihat dari sejarahnya, fast food sebenarnya bermula pada awal abad ke-20 di Amerika Serikat, seperti restoran McDonald's, White Castle, Burger King, dan masih banyak lagi fast food lainnya.

Di Indonesia, restoran cepat saji kurang lebih sama, karena kebanyakan merupakan waralaba dari internasional, dan menu mereka selalu menyesuaikan dengan selera lokal. Apalagi, mereka sangat pintar dalam memilih lokasi yang strategis, baik di tengah kota, pinggir jalan, mall, bahkan di daerah terpencil sekalipun.

Oleh karena itu, tidak heran jika dengan berjalan sebentar saja Anda sudah bisa menemukan banyak restoran fast food yang jaraknya berdekatan.

BACA JUGA:Populer dan Lezat, Ini 8 Street Food dari Berbagai Negara Asia di Dunia yang Harus Dicoba

Hal ini juga didukung oleh perkembangan teknologi dan media sosial yang membuat nama-nama fast food ini semakin dikenal, seperti influencer yang mengadakan giveaway, memberikan diskon, atau cara-cara lain untuk menarik perhatian generasi muda yang lebih responsif terhadap tren dan inovasi.

Sisi Gelap Makanan Cepat Saji

Di balik semua keunggulan yang ditawarkan oleh fast food, terdapat beberapa aspek yang menurut kami kontroversial, terutama terkait dampaknya terhadap kesehatan kita.

1. Risiko Kematian

Berdasarkan survei yang melibatkan lebih dari 195 negara, Institute of Health Metrics and Evaluation menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengakibatkan kematian yang lebih tinggi daripada merokok. Artinya, risiko dari makanan cepat saji lebih tinggi daripada rokok.

Itu baru dampaknya terhadap kesehatan, karena sebenarnya ada beberapa sisi lain dari bisnis fast food yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, kami ingin membahas mengapa bisnis fast food bisa menjadi menyeramkan.

2. Masalah Kesejahteraan Karyawan

Salah satu hal yang membuat bisnis fast food menjadi menyeramkan, menurut kami, adalah kondisi kerjanya yang buruk. Hal ini dapat dilihat dari upah yang diterima karyawan, sekitar 2 hingga 5 juta rupiah, yang mana angka tersebut bisa dikatakan jauh dari Upah Minimum Regional (UMR). Upah ini tidak cukup untuk mencapai standar hidup yang layak, apalagi jika tinggal di kota besar.

Hal ini terjadi karena banyak fresh graduate, terutama pelajar dan mahasiswa, yang mencari pekerjaan di industri ini. Permintaan akan pekerjaan tinggi, sementara lowongan yang tersedia sangat sedikit. Akibatnya, perusahaan dapat menawarkan gaji yang lebih rendah.

Banyak orang juga beranggapan bahwa bekerja di fast food adalah pekerjaan entry level yang tidak membutuhkan keterampilan khusus dan pendidikan tinggi.

Selain itu, model bisnis fast food umumnya memiliki keuntungan yang tipis karena mereka lebih fokus pada jumlah penjualan daripada keuntungan yang tinggi. Oleh karena itu, mereka menekan biaya pekerja karena tidak ada pilihan lain.

Kategori :