RADAR JABAR - Skema digitalisasi tengah digalakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Termasuk juga menyasar geliat ekonomi di industri pasar tradisional di Kota Bandung. Dalam hal ini Perumda Pasar coba mencanangkan progres tersebut supaya terealisasi lebih cepat.
Direktur Utama Perumda Pasar, Pradana Aditya Wicaksana mengungkapkan, bahkan digitalisasi pasar sudah berjalan dari beberapa bulan ke belakang. Sejumlah pasar diantaranya Pasar Sederhana, menurutnya, kini sedang masa peralihan menuju skema digitalisasi.
"Tujuannya supaya kita tahu berapa ruang dagang yang dimiliki oleh Perumda Pasar Juara. Nah, ini juga akan menjadi database buat kami. Kemudian, dari sekian banyak ruang dagang kami ini, mana yang aktif, mana yang tidak aktif," katanya saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, belum lama ini.
BACA JUGA:Insiden Tamu Tertunda, Pengelola Agro Wisata Walini Minta Maaf dan Kembalikan Uang Tamu Baru
"Kemudian kita bisa juga melihat, sehingga kita bisa tahu solusinya seperti apa buat yang tidak aktif ini, gitu kan. Alhamdulillah responnya sangat positif dari beberapa pedagang, banyak pedagang," sambung Adit.
Dia menambahkan, adanya digitalisasi pun bisa meminimalisir masalah teknis. Salah satunya perihal pencatatan barang. Jadi, katanya, dengan program digitalisasi, pencatatan tersebut bisa lebih efektif dan transparan.
"Mulai Juni awal sudah sosialisasi dan diterapkan. Pasar Sederhana sudah menerapkan, Cihapit juga sudah. Kalau ditargetkan bulan Agustus atau September selesai," tambahnya.
Sementara itu, berbicara kekurangan, Adit menilai hal tersebut hanya perkara sumber daya manusia. Ada kecanggungan perihal teknologi yang harus dibiasakan oleh para pedagang.
"Pedagang sendiri masih yang belum Terbiasa. Hanya itu kan kita tetap edukasi. kemudian juga untuk kelemahan lainnya di pedagang, aplikasinya belum sampai," pungkasnya.