RADAR JABAR - Dalam dunia fauna, terdapat sejumlah binatang yang dikenal karena sifat mematikannya. Keberadaan mereka sering kali menimbulkan ketakutan sekaligus kekaguman.
Meskipun tampilannya yang lucu dan unik, terkadang binatang ini memiliki sisi lain yang menakutkan adapula jika tergigit oleh binatang ini, binatang ini memiliki racun yang luar biasa yang bisa menyebabkan kematian.
Artikel ini akan membahas tujuh binatang yang dianggap paling mematikan di dunia berdasarkan tingkat bahaya yang mereka miliki bagi manusia.
1. Nyamuk (Aedes aegypti)
Nyamuk mungkin terlihat kecil dan tidak berbahaya, namun mereka adalah salah satu pembunuh terbesar di dunia. Nyamuk dari genus Aedes aegypti, misalnya, adalah vektor utama penyakit seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning. Setiap tahun, nyamuk menyebabkan lebih dari satu juta kematian manusia, terutama melalui penularan malaria yang mematikan.
Penyakit-penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini memiliki dampak besar, terutama di negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara. Upaya pengendalian seperti penggunaan kelambu, insektisida, dan program pemberantasan nyamuk sangat penting untuk mengurangi angka kematian akibat gigitan nyamuk.
BACA JUGA: Ini 7 Jenis Serangga Paling Mematikan di Dunia, Simak Selengkapnya!
2. Ular Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus)
Ular Inland Taipan, juga dikenal sebagai ular pedalaman atau ular taipan, merupakan ular paling berbisa di dunia. Bisa dari satu gigitan ular ini cukup untuk membunuh sekitar 100 orang dewasa. Racunnya mengandung taipoxin, neurotoksin yang sangat kuat yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan jaringan otot, dan akhirnya gagal napas.
Meskipun berbisa mematikan, kasus gigitan ular Inland Taipan pada manusia sangat jarang terjadi karena habitatnya yang terpencil di daerah pedalaman Australia dan sifatnya yang cenderung menghindari manusia.
3. Laba-laba Sydney Funnel-Web (Atrax robustus)
Laba-laba ini berasal dari wilayah Sydney, Australia, dan dikenal karena gigitan yang sangat berbisa. Racun dari laba-laba Sydney funnel-web dapat menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu 15 menit hingga beberapa jam jika tidak segera ditangani. Racunnya mengandung atraxotoxin, yang mempengaruhi sistem saraf manusia dan dapat menyebabkan kejang, peningkatan tekanan darah, dan akhirnya gagal napas.
Untungnya, sejak pengembangan antivenom pada tahun 1981, tidak ada lagi kasus kematian akibat gigitan laba-laba ini, meskipun gigitan masih bisa menimbulkan rasa sakit yang parah dan memerlukan perawatan medis segera.