Ini 7 Jenis Serangga Paling Mematikan di Dunia, Simak Selengkapnya!

Senin 24-06-2024,23:01 WIB
Reporter : Ismi Susi Widari
Editor : Ismi Susi Widari

RADAR JABAR - Serangga merupakan salah satu kelompok hewan yang memiliki keragaman spesies sangat tinggi, banyak serangga yang hidup disekeliling kita.

Banyak dari serangga dan arthropoda mematikan ini tidak hanya menimbulkan ancaman melalui gigitan atau sengatan mereka, tetapi juga melalui penyakit yang mereka sebarkan. 

Meskipun kebanyakan serangga tidak berbahaya bagi manusia, ada beberapa spesies yang terkenal karena bisa, gigitan, atau perilaku agresifnya yang bisa menyebabkan kematian.

Berikut adalah 7 jenis serangga yang paling mematikan di dunia:

 

1. Nyamuk Anopheles

Nyamuk Anopheles adalah vektor utama penyebaran penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Malaria merupakan penyakit serius yang menyerang ratusan juta orang setiap tahunnya, terutama di wilayah tropis dan subtropis.

Gejala malaria termasuk demam, menggigil, dan anemia, yang jika tidak segera ditangani dapat berujung pada kematian. Menurut WHO, malaria menyebabkan lebih dari 400.000 kematian setiap tahun, dengan sebagian besar korban adalah anak-anak di Afrika .

2. Tawon Vespa Mandarinia

Tawon Vespa mandarinia, atau lebih dikenal sebagai tawon raksasa Asia, adalah serangga yang memiliki sengatan sangat menyakitkan dan bisa mengancam nyawa. Tawon ini dapat menyuntikkan bisa yang mengandung neurotoksin dan enzim yang merusak jaringan, menyebabkan rasa sakit luar biasa, dan dalam beberapa kasus, reaksi alergi parah yang bisa berujung pada kematian. Di Jepang, sengatan tawon raksasa ini menyebabkan sekitar 30 hingga 50 kematian setiap tahunnya .

3. Semut Peluru (Paraponera clavata)

Semut peluru dikenal memiliki gigitan paling menyakitkan di antara semua serangga. Rasa sakit dari gigitan semut ini digambarkan seperti terkena peluru, sehingga nama "semut peluru" sangat tepat untuk menggambarkannya.

Meskipun gigitan semut peluru jarang menyebabkan kematian langsung, rasa sakit yang luar biasa dapat menyebabkan syok atau reaksi alergi yang fatal pada beberapa orang. Semut peluru dapat ditemukan di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan .

4. Lalat Tsetse

Lalat tsetse, yang ditemukan di Afrika sub-Sahara, adalah vektor penyebaran penyakit tidur atau tripanosomiasis Afrika. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei yang dibawa oleh lalat tsetse.

Gejala awal penyakit tidur termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri otot, tetapi jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan sistem saraf pusat, kebingungan, dan akhirnya kematian. Setiap tahunnya, penyakit tidur menyebabkan ribuan kematian di Afrika .

5. Kumbang Pembunuh (Triatominae)

Kumbang pembunuh atau triatominae dikenal sebagai penyebar penyakit Chagas yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi. Penyakit Chagas dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung dan sistem pencernaan jika tidak segera diobati.

Kumbang ini menggigit manusia saat mereka tidur dan menginfeksi melalui kotorannya yang mengandung parasit. Penyakit Chagas menginfeksi jutaan orang di Amerika Latin, dan diperkirakan menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya .

6. Lebah Madu Afrika

Lebah madu Afrika, juga dikenal sebagai "lebah pembunuh", adalah hasil persilangan antara lebah madu Afrika dan Eropa. Lebah ini dikenal sangat agresif dan dapat menyerang dalam jumlah besar jika sarangnya terganggu.

Sengatan lebah madu Afrika bisa menyebabkan rasa sakit hebat, dan dalam beberapa kasus, reaksi alergi yang parah yang bisa berujung pada kematian. Serangan lebah ini telah menyebabkan ratusan kematian di seluruh dunia .

7. Kalajengking Deathstalker (Leiurus quinquestriatus)

Kategori :