Hamas juga menuduh pemerintah Israel "meningkatkan pembantaian brutal di berbagai wilayah Jalur Gaza" dan "menegaskan kembali upaya mereka untuk melanjutkan perang genosida di Gaza".
Sejak pekan lalu, Israel telah menanggapi seruan internasional dengan mengirimkan tank-tank dan pasukan militernya ke wilayah Rafah bagian timur. Langkah ini efektif memblokir jalur utama untuk penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Pada Sabtu (11/5) waktu setempat, militer Israel memperluas perintah evakuasi di Rafah timur, mengklaim bahwa sekitar 300.000 warga Palestina telah mengungsi dari wilayah tersebut.
Hamas menawan sekitar 250 warga Israel ketika mereka melancarkan serangan ke Israel Selatan pada 7 Oktober lalu. Pejabat Israel mengungkapkan bahwa sebanyak 128 dari mereka masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk minimal 36 yang tewas akibat serangan militer Israel sendiri.
Serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan kematian 1.200 warga Israel oleh tentara zionis sendiri. Dalam respons, militer Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza yang mengakibatkan kematian setidaknya 34.971 warga sipil, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.