BACA JUGA:5 Resep Buah Melon Penurun Kolesterol untuk Takjil Berbuka Puasa
7. Gangguan Sistem Saraf
Gula dalam takjil manis dapat memberikan energi instan karena peningkatan kadar glukosa dalam darah. Namun, setelah itu, kadar glukosa darah akan turun tajam, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, lemas, dan mood yang tidak stabil.
Peningkatan kadar gula darah secara berulang-ulang juga dapat berkontribusi pada gangguan sistem saraf, termasuk gangguan kognitif dan penurunan fungsi otak.
8. Risiko Ketergantungan
Takjil manis yang mengandung gula dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan. Gula dapat merangsang pelepasan hormon dopamin dalam otak, yang merupakan zat kimia yang terkait dengan perasaan senang dan kepuasan.
Akibatnya, seseorang mungkin cenderung mengonsumsi takjil manis secara berlebihan untuk mencapai efek positif ini, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan pada makanan manis.
9. Gangguan Pencernaan
Konsumsi takjil manis secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mulas, kembung, dan diare.
Gula berlebih dalam makanan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Selain itu, gula juga dapat menarik air ke dalam usus, yang dapat menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
BACA JUGA:10 Menu Takjil Buka Puasa yang Paling Enak dan Populer
10. Risiko Kesehatan Mental
Peningkatan konsumsi gula dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan gula dari takjil manis dan makanan lainnya untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pilihlah takjil yang lebih sehat dan konsumsilah dengan bijak untuk mencegah risiko-risiko tersebut.