BACA JUGA:7 Manfaat Mandi Air Hangat, Meningkatkan Kualitas Tidur dann Mengurangi Stres
Resep pembuatan sabun di dunia Islam telah ditulis oleh seorang dokter terkemuka dari Andalusia, Spanyol, yaitu Abu Al Qasim Al Zahrawi, seorang ahli kosmetik. Ia menjelaskan tata cara membuat sabun dalam kitab monumentalnya, Al Tasrif.
Sejarawan Prancis, Debar, menyatakan, "Kami, orang Eropa, berhutang budi kepada Muslim atas penyebab kesejahteraan dalam kehidupan publik kami. Muslim mengajarkan kami cara menjaga kebersihan tubuh mereka, tidak seperti orang Eropa yang tidak mengganti pakaian mereka hingga menjadi kotor dan berbau tidak sedap. Kami mulai meniru mereka dengan melepas pakaian kami dan mencucinya.”
Saat itu, Cordoba terkenal kaya dengan 300 pemandiannya, sementara gereja-gereja di Eropa melihat mandi sebagai alat perselingkuhan dan dosa.
Seorang Muslim rata-rata membersihkan diri sekitar 5 kali sehari, melakukan wudhu sebelum salat, dan di hari Jumat, disunahkan untuk mandi, memotong kumis dan kuku, serta mengenakan pakaian terbaik dan wewangian untuk melaksanakan salat. Muslim diwajibkan menggunakan pakaian yang suci dari najis setelah berhubungan dengan suami atau istrinya, dan diwajibkan mandi.
Dalam kitab para ulama terdahulu, bab awal tidak hanya berisi ajaran tauhid tetapi juga mengajarkan tentang Thoharoh atau mensucikan diri, lahir dan batin.
Dari sejarah ini, seharusnya membuat bangsa Eropa sadar diri ketika ingin menghinakan Islam. Bahkan dari hal sekecil mandi dan bersuci saja, mereka diajari oleh orang Islam bagaimana mereka tanpa malu menghinakan Nabi Muhammad SAW.