RADAR JABAR - Sebenarnya, kita sering merasa kecewa, tapi kita selalu bilang gak apa-apa. Padahal sebenarnya, kita sedang marah, tapi kita pura-pura bilang gak apa-apa. Begitu juga saat kita merasa sedih, kita menyatakan gak apa-apa atau gak papa.
Bahkan, ketika kita sebenarnya tidak setuju, kita selalu bilang gak apa-apa. Kita mungkin tidak sanggup, tapi kita terus mengatakan gak papa. Kadang-kadang, kita tidak nyaman, tapi kita selalu bilang gak apa-apa.
Ini bukanlah hal baik karena sebenarnya, jika kita tidak setuju atau tidak sanggup, seharusnya kita mengungkapkannya dengan jujur. Bila kita terus-terusan bilang gak apa-apa padahal sebenarnya kita tidak merasa baik, itu bisa membawa dampak buruk. Terutama jika kita memiliki hubungan timbal balik dengan orang lain.
Pada tahun 1974, seorang sosiolog bernama Philips melakukan eksperimen mengirimkan ucapan Natal dan foto keluarganya kepada 600 orang asing. Meskipun awalnya mereka orang asing, hampir 200 orang memberikan balasan. Hal ini disebut sebagai resiprositi dalam psikologi sosial, di mana kita merasa perlu membalas jika seseorang berbuat baik untuk kita.
BACA JUGA:Alasan Kamu Harus Sadar Jika Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Jangan Malu Terlihat Sedih
Namun, tidak selalu hubungan timbal balik ini positif. Kadang-kadang bisa menjadi manipulatif karena tidak setara. Lebih baik berbicara jujur tentang perasaan kecewa, marah, tidak setuju, tidak sanggup, dan tidak nyaman, daripada terus-terusan mengatakan gak apa-apa.
5 Dampak Buruk Sering Mengatakan Gak Apa-Apa Kok
Hati-hati karena ada 5 hal buruk yang akan terjadi dan juga akan berimbas kepada orang lain ketika kita selalu bicara gak apa-apa kok.
1. Akan Gampang Dimanfaatkan
Ketika kita selalu mengatakan "gak papa," orang lain akhirnya menganggap kita baik-baik saja. Perlu diingat, ketika kita mengatakan "gak papa," sebenarnya itu berarti kita setuju dengan apa yang dilakukan. It's okay jika memang kita benar-benar setuju.
Namun, jika itu bertentangan dengan prinsip dan kemauan kita, hal ini dapat membuat orang lain menganggap kita mudah dipermainkan.
BACA JUGA: Meredam Sakit Hati Akibat Cemburu: Cara Mengatasi Perasaan Ini dengan Bijak
Kita sebagai manusia memiliki nilai, dan kita berhak untuk menolak dan mengatakan tidak ketika kita tidak setuju atau tidak ingin melakukan sesuatu. Memiliki pendirian adalah cara untuk menghormati diri sendiri.
Ketika kita mulai menghormati diri, Insya Allah, orang lain juga akan mulai menghormati kita. Mengatakan tidak sebenarnya adalah cara kita menetapkan batasan terhadap tindakan orang lain terhadap kita.
Jika orang lain tersinggung atau marah karena kita mengatakan tidak, itu seharusnya bukan masalah. Kita memiliki hak untuk melindungi diri dan menetapkan batasan. Jangan takut untuk mengevaluasi pertemanan jika ada reaksi negatif. Jika teman sejati, mereka akan menghargai kata "tidak" yang keluar dari mulut kita.
Ingatlah bahwa memiliki keberanian untuk menetapkan batasan dan menghormati diri sendiri adalah langkah penting menuju hubungan yang lebih sehat dan penuh penghargaan.
2. Tidak Punya Pendirian
Dulu, waktu masih kuliah dan aktif di organisasi kampus, kita pernah bermusyawarah untuk memutuskan sesuatu. Salah satu teman berhalangan hadir, dan suaranya juga dibutuhkan dalam rapat. Saat itu, kita hampir mencapai kesepakatan, lalu saya bertanya kepada yang lain, "Eh, gimana si B? Mau dihubungin gak?