RADAR JABAR - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan bahwa konflik di Gaza telah menyebabkan kerusakan parah terhadap kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.
"Otoritas dan kredibilitas Dewan Keamanan rusak berat sampai resolusi pun tidak diimplementasikan," ujar Guterres mengenai resolusi sebelumnya.
Dalam Forum Doha di Qatar pada hari Minggu, Guterres mengkritik "diam" Dewan Keamanan PBB terhadap konflik di Gaza.
"Serangan mengerikan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, yang diikuti bombardemen tanpa henti oleh Israel di Gaza, ditanggapi dengan bungkamnya Dewan Keamanan. Setelah lebih dari satu bulan, Dewan akhirnya mengeluarkan resolusi tersebut, dan saya menyambut baik," ujarnya.
BACA JUGA:Inggris Penyebab Utama Serangan Israel di Palestina
Guterres menyoroti bahwa warga sipil Gaza tidak memiliki tempat berlindung yang aman. Dia mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza di tengah serangan Israel.
"Jumlah korban sipil di Gaza dalam waktu sesingkat ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," katanya, sambil menyatakan bahwa sistem pelayanan kesehatan sudah tidak berfungsi.
Sekjen PBB itu memperingatkan bahwa "ketertiban umum akan segera runtuh dan situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk epidemi dan bertambahnya arus pengungsian massal ke Mesir."
Guterres meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberikan tekanan guna mencegah bencana kemanusiaan. Dia juga menegaskan kembali "seruannya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan."
BACA JUGA:ZARA Tuai Kecaman Usai Angkat Tema Genosida di Gaza, Unggahan Lama Desainer jadi Sorotan
"Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukannya tapi hal tersebut tak membuatnya menjadi kurang penting, jadi saya berjanji tidak akan menyerah," tambah Guterres.
Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat, yang menuntut gencatan senjata untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza saat jumlah korban terus bertambah.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan selama seminggu berakhir. Hampir 18 ribu warga Palestina tewas dan lebih dari 49.229 lainnya terluka akibat serangan tanpa henti Israel di Gaza sejak 7 Oktober setelah serangan oleh Hamas. Korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.*