Beberapa di antara mereka mengklaim bahwa Hamas dibiayai oleh kelompok Wahabi, sementara yang lain mempertanyakan sumber dana Hamas yang memungkinkan mereka membiayai rudal-rudal yang memiliki nilai tinggi.
Terdapat juga pandangan yang menyatakan bahwa Israel hanya mempertahankan diri karena sering kali diserang oleh Hamas, dan sebagian dari mereka menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Penting untuk dicatat bahwa pandangan dan pernyataan yang diutarakan oleh "Yahudi pesek" tersebut memiliki satu titik kesamaan, yaitu ketidaksetujuan terhadap umat Islam. Ada kemungkinan bahwa sebagian dari mereka adalah agen yang dibiayai oleh pihak Yahudi dengan tujuan mempengaruhi warga Indonesia agar beralih dukungan dari Palestina menjadi dukungan terhadap Israel.
Perlu diingat bahwa "Yahudi pesek" tidak hanya terdiri dari kalangan non-Muslim, tetapi juga termasuk beberapa umat Muslim yang memiliki pandangan liberal. Beberapa di antara mereka bahkan menyandang gelar "Ustaz."
Kesimpulannya, pandangan mereka didasari oleh ketidaksetujuan terhadap umat Islam, dan hal ini bukanlah suatu kesimpulan tanpa dasar, mengingat bahwa sejarah telah mencatat keberadaan orang-orang yang mengaku Islam namun bertindak dengan cara yang mendukung kelompok lain pada masa Nabi Muhammad SAW, seperti yang terjadi dengan Abdullah bin Ubay.
Abdullah bin Ubay menyatakan diri sebagai seorang Muslim, tetapi perilakunya di Madinah selalu merugikan umat Islam. Ia bahkan memberikan informasi rahasia umat Muslim kepada orang-orang Yahudi dan musyrikin di Mekah agar mereka dapat mengalahkan Rasulullah SAW.
Sebagai imbalan, ia berharap mendapatkan dukungan dari kaum kafir. Perbuatan Abdullah bin Ubay ini menjadi latar belakang dari ayat Alquran Surah Ali Imran, ayat ke-28 berbunyi, "Janganlah orang-orang Mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai teman dengan meninggalkan orang-orang Mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri siksa. Dan hanya kepada Allah kembalimu.”
Para munafik, dalam penampilan mereka, tidak terlihat berbeda dengan umat Islam secara umum. Mereka menggunakan nama-nama Islam dan menjaga tampilan fisik yang serupa dengan umat Islam di daerah mereka.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Film Tentang Konflik Israel vs Palestina Paling Menegangkan dan Menyayat Hati
Namun, hati mereka menyelisihi keyakinan tersebut. Mereka menjalin hubungan baik dengan orang Yahudi, menjaga citra dan eksistensi Yahudi di negeri-negeri Islam, dan dugaan kemungkinan sebagian dari mereka adalah agen Yahudi.
Sebagai contoh, orang Yahudi pada masa lalu melindungi Abdullah bin Ubay, dan sekarang, donatur-donatur Yahudi juga melindungi "agen-agen" mereka, yaitu "Yahudi pesek" yang berada di negeri Muslim.
Mereka dengan senang hati membiayai organisasi-organisasi yang mereka dirikan, memberikan pendidikan kepada siswa di sekolah-sekolah terkenal untuk menciptakan intelektual yang mereka populerkan melalui media.
Allah menyebut mereka sebagai orang yang munafik atau "Yahudi pesek," dan mereka adalah saudara bagi Yahudi.
BACA JUGA:Pekan Kesembilan Liga Inggris Adakan Mengheningkan Cipta Terkait Konflik di Israel dan Palestina
Seperti firman Allah dalam surah Al-Hasyr ayat 11, "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Sesungguhnya jika kamu diusir niscahya kami pun akan keluar bersamamu , dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu. Dan jika kami diperangi pasti kami akan membantu kamu. Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.”
Ulama berbeda pendapat mengenai orang-orang muslik namun menjadi pembantu bagi orang kafir yang melakukan kejahatan terhadap umat Islam.