Radar Jabar - Indonesia, dengan keindahan alamnya yang luar biasa, seringkali disebut sebagai surga tropis di bumi. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, cuaca di Indonesia semakin panas dan tidak lagi seperti dulu.
Penyebab cuaca panas ini merupakan permasalahan kompleks yang melibatkan berbagai faktor, termasuk perubahan iklim global, urbanisasi, dan aktivitas manusia. Artikel ini akan membahas penyebab utama cuaca di Indonesia semakin panas.
1. Perubahan Iklim Global
Salah satu penyebab utama cuaca panas di Indonesia adalah perubahan iklim global. Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), yang berasal dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan pertanian.
Peningkatan gas rumah kaca ini menyebabkan suhu global naik, yang pada gilirannya memengaruhi cuaca di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim global telah menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di Indonesia dan meningkatnya intensitas kejadian cuaca ekstrem seperti gelombang panas.
2. Urbanisasi dan Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat juga menjadi faktor penting dalam peningkatan suhu di Indonesia. Semakin banyak orang yang tinggal di perkotaan, yang sering kali memiliki permukaan yang lebih besar yang menyerap panas, menyebabkan efek "pulau panas kota" (urban heat island).
Permukaan yang ditutupi oleh beton dan aspal akan menyerap panas dan melepaskannya kembali ke lingkungan sekitarnya, sehingga suhu udara kota menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan.
BACA JUGA:Cuaca Semakin Panas, Kenali 8 Bahaya Kurang Minum Air Putih
3. Deforestasi
Deforestasi atau penggundulan hutan juga berkontribusi terhadap cuaca panas di Indonesia. Hutan-hutan tropis adalah komponen penting dalam menjaga keseimbangan iklim regional. Mereka berfungsi sebagai penyerap karbon alam dan menjaga siklus air.
Deforestasi yang masif untuk memenuhi kebutuhan kayu, pertanian, dan ekspansi infrastruktur mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida, dan menyebabkan peningkatan suhu serta perubahan pola hujan.
4. El Niño dan La Niña
Fenomena alam seperti El Niño dan La Niña juga memainkan peran dalam cuaca ekstrem di Indonesia. El Niño, yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Pasifik tengah lebih hangat dari biasanya, dapat menyebabkan kekeringan, suhu panas, dan kebakaran hutan di Indonesia.
Sebaliknya, La Niña, yang terjadi ketika suhu laut lebih dingin dari biasanya, dapat mengakibatkan banjir dan cuaca ekstrem lainnya.