Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi mengandung zat stimulan yang bisa mempengaruhi tidur. Kafein dapat membuat seseorang tetap terjaga dan sulit tidur jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur. Alkohol, meskipun bisa membuat seseorang merasa mengantuk awalnya, dapat mengganggu pola tidur dan membuat seseorang sering terbangun di tengah malam.
6. Gangguan Tidur
Beberapa orang mengalami gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau restless leg syndrome. Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur atau tetap tidur, sedangkan sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan terhenti selama tidur, mengganggu kualitas tidur.
Restless leg syndrome adalah sensasi tidak nyaman di kaki yang memaksa seseorang untuk bergerak, bahkan selama tidur.
7. Suasana Tidur yang Tidak Nyaman
Faktor lingkungan tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Tempat tidur yang tidak nyaman, suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, serta kebisingan yang mengganggu dapat membuat tidur sulit dicapai.
8. Gangguan Mental dan Medis
Beberapa kondisi medis seperti depresi, bipolar, atau gangguan tidur lainnya dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari. Selain itu, efek samping dari beberapa obat-obatan juga bisa mengganggu pola tidur.
9. Usia
Kualitas tidur dapat berubah seiring bertambahnya usia. Banyak orang yang mengalami kesulitan tidur lebih sering saat menua. Pola tidur bisa menjadi lebih terfragmentasi, dan tidur yang dalam dan panjang mungkin sulit dicapai.
10. Perubahan Hormon
Perubahan hormon, seperti yang terjadi pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat memengaruhi pola tidur. Hormon yang fluktuatif dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari.