Namun, bagi yang memilih untuk mempunyai anak, tidak ada salahnya dengan pilihan itu. Anak juga bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi sebagian orang. Karena jika semua manusia memilih tidak mempunyai anak, maka habislah peradaban kita.
Di berbagai negara maju, orang cenderung lebih fokus pada pekerjaan, dan kualitas hidup mereka meningkat. Gerakan "Child free" juga semakin umum dan didukung oleh banyak influencer. Namun, ironisnya, kita melihat peningkatan depresi di berbagai negara, terutama di China.
Ada bahkan istilah bahwa jika Anda berusia di atas 35 tahun, maka hidup Anda sudah berakhir, karena sulit mencari pekerjaan, pasangan, atau keuangan yang stabil. Ini menimbulkan pertanyaan, "Bisakah kita bahagia?" Tentu saja bisa, asalkan kita bisa bertanggung jawab dengan diri kita sendiri.
3. Pahami Arti Hubungan
Apakah hubungan yang kita miliki saat ini depresif atau berbahaya? Kita melihat bahwa tingkat kesepian dan depresi meningkat. Bukan hanya pada orang yang tidak memiliki pasangan, tetapi juga pada mereka yang memiliki pasangan. Ini bukan masalah seberapa banyak pasangan yang Anda miliki, tapi lebih kepada kualitasnya.
Bisa jadi, Anda dapat menjalani hidup tanpa pasangan dan tetap bahagia. Yang penting adalah Anda memiliki hubungan yang berkualitas, bahkan jika bukan dalam konteks romantis.
Ternyata, ada banyak faktor lain yang memengaruhi depresi dan kesepian, seperti stabilitas keuangan, situasi pekerjaan, teman-teman, keluarga, dan faktor lainnya.
Jadi, meskipun Anda lajang, jika tidak memiliki masalah serius dalam faktor-faktor tersebut dalam hidup Anda, Anda bisa merasa bahagia. Resiko depresi tetap lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengalami masalah keuangan atau sosial.
4. Temukan Aktivitas Menarik
Jadi, intinya bukan tentang memiliki atau tidak memiliki pasangan, melainkan tentang kualitas hidup Anda. Apakah orang lajang bisa bahagia? Jawabannya tergantung. Ada banyak orang lajang di luar sana yang menikmati hidup mereka sendirian, bahkan ada yang memilih hidup sendiri karena telah mengalami hubungan yang toksik atau berbahaya.
Kesimpulannya, kebahagiaan seseorang ditentukan oleh penerimaan diri dan harga diri. Selama Anda menerima diri Anda apa adanya dan memiliki harga diri yang baik, kualitas hidup yang sehat, Anda bisa tetap bahagia, bahkan hingga usia tua dan akhir hayat.
Kamu bisa menemukan berbagai aktivitas menarik yang bahkan tidak bisa dilakukan orang-orang yang mempunyai pasangan. Seperti kita ketahui, seseorang yang masih lajang, dengan yang punya pasangan dan punya anak, akan mempunyai jumlah waktu luang dan tanggung jawab yang berbeda.
Intinya, kebahagiaan itu relatif bagi setiap orang. Namun, kami memiliki beberapa tips bagi mereka yang mungkin merasa sebagai "Jomblo Ngenes," yang benar-benar belum pernah memiliki pasangan, dan mungkin merasa keinginan untuk menikah.
5. Tingkatkan Kualitas Diri
Jangan lupa untuk melakukan peningkatan diri. Kami punya seorang teman yang masih menjomblo, dan menurut kami, tips ini cukup sederhana. Alasannya, dia enggan dan malas untuk meningkatkan dirinya.
Dia enggan mencoba hal-hal baru dan lebih suka bermain game atau berdiam diri di kamar. Ini adalah salah satu hal yang dapat menghambat seseorang dalam mencari pasangan. Bagaimana mungkin Anda akan menemukan pasangan jika Anda sulit diajak berbicara tentang topik yang lebih luas?
Jadi, yang terbaik adalah fokus pada pengembangan diri. Hidup memang kompetitif, namun sebenarnya bukanlah sebuah perlombaan.
Lebih kepada bagaimana Anda dapat melawan rasa malas dan zona nyaman. Manfaatkan waktu Anda dengan berpergian ke tempat yang Anda inginkan, mengambil foto, mencoba menjadi relawan, mengikuti seminar online, mengambil webinar, atau bahkan mencoba berpartisipasi dalam sesi coaching.
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan diri. Jadi, jangan hanya berdiam diri di kamar dan membahas hal-hal yang mungkin orang lain tidak paham.