Namun, desainnya yang unik dan esklusif, berbeda dari ponsel Android lainnya. Namun, beberapa orang mulai ragu saat melihat spesifikasi yang rendah dan kinerja sistem yang terbatas.
Kemudian, Nokia merilis generasi berikutnya, yaitu Nokia X2 dual SIM beberapa bulan setelah peluncuran. Ponsel ini memiliki spesifikasi yang lebih baik, sistem yang lebih responsif, dan harga yang lebih terjangkau, jadi saya memutuskan untuk membelinya.
Melihat spesifikasinya yang rendah, terutama menggunakan Android Jelly Bean yang sudah usang, ponsel ini memiliki banyak keterbatasan, terutama jika digunakan saat ini. Walaupun memang bisa memasang aplikasi Android melalui file APK, namun dukungan sudah sangat terbatas.
Nokia X Android dual SIM memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan ponsel Android lainnya, tetapi dalam penggunaannya, menurut saya, tidak optimal. Terasa agak terbelakang, dan Nokia terlihat terlalu memaksakan penggunaan Android tanpa dukungan penuh dari layanan Google.
Akhirnya, Nokia X tidak mendapatkan tanggapan pasar yang positif, dan Nokia akhirnya menghentikan platform Nokia X ini, dengan keluarnya Nokia X2 dual SIM yang global dan Nokia XL 4G yang hanya dijual di China.
Setelah itu, Nokia melanjutkan produksi ponsel dengan merek Nokia, seperti Nokia X6, yang tidak lagi terkait dengan platform Nokia X karena menggunakan OS Android murni dengan dukungan penuh dari Google. Jadi, itulah review spesifikasi dan cerota sensasi menggunakan Nokia X dual SIM sebagai ponsel Android pertama dari Nokia.