Apakah kecenderungan untuk menghabiskan uang atau membeli barang-barang yang tidak diperlukan menjadi bagian dari rutinitasmu? Apakah orang lain sering mengomentari sifat tersebut? BPD bisa menyebabkan perasaan kebahagiaan yang intens, mendorong individu untuk terlibat dalam aktivitas impulsif atau di luar kendali.
Dalam konteks ini, perubahan suasana hati yang meningkat seringkali salah diartikan sebagai gejala gangguan mood, bukan sebagai tanda BPD. Penting untuk memahami perbedaan ini, karena perilaku impulsif pada BPD umumnya hanya muncul selama fase suasana hati yang tinggi.
6. Memiliki Pemisah Emosi
Apakah kamu mengenal konsep pikiran yang hitam-putih? Ini merujuk pada perilaku seseorang yang hanya mampu berpikir dalam ekstrem, tanpa mengakui adanya jalan tengah. "Splitting" adalah istilah lain yang menggambarkan pemikiran hitam-putih.
Individu dengan BPD sering beralih dari satu emosi ekstrem ke emosi lainnya. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengalami perasaan cinta dan kagum yang kuat terhadap seseorang dalam hidup mereka.
Namun, jika mereka merasa orang tersebut bersalah terhadap mereka, perasaan tersebut dapat berubah menjadi kebencian dan dendam yang pahit. Hal ini mengakibatkan kerentanan dalam hubungan yang terjalin. Bahkan ketidaknyamanan atau kesalahpahaman kecil pun bisa memicu emosi ekstrem ini.
7. Masalah Kepercayaan
Apakah kamu sering kali menganalisis situasi dan merasa diremehkan dalam setiap keadaan? Orang dengan BPD cenderung melakukan ini, meskipun pemikiran mereka tidak rasional. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mempercayai orang lain tanpa alasan yang jelas.
Mereka merasa memiliki kemampuan untuk memahami niat orang lain, meskipun kenyataannya berbeda jauh. Mereka mungkin berpikir bahwa orang lain bersikap kejam terhadap mereka, bahkan karena situasi yang sebenarnya tidak signifikan.
8. Faktor Genetika
Perkembangan BPD dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda. Dalam beberapa kasus, faktor genetika memiliki peran yang signifikan, terutama jika seseorang memiliki riwayat gangguan tersebut dalam keluarga.
BACA JUGA:Mengenal Mental Illness: Memahami Gangguan Kesehatan Mental yang Mempengaruhi Kehidupan Kita
Pengalaman traumatis juga dapat mempengaruhi perkembangan BPD, seperti perpisahan dengan seseorang di usia muda, pelecehan, atau kekerasan dalam masa kecil. Biasanya, tanda-tanda BPD mulai muncul pada awal masa dewasa.
9. Perubahan Minat dan Nilai Diri
Seberapa seringkah kamu merasa bertentangan dengan dirimu sendiri, dan apakah hal ini memengaruhi hubungan dengan orang di sekitarmu? Individu dengan BPD mungkin memiliki pandangan yang ekstrem tentang diri mereka sendiri dan orang lain, seolah membagi diri mereka menjadi dua.
Mereka bisa merasakan perbedaan drastis dalam pandangan mereka terhadap berbagai topik, terutama yang berkaitan dengan diri sendiri.
Misalnya, seseorang mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki nilai bagi siapa pun pada satu waktu, tetapi merasa sebaliknya pada waktu lain. Minat, nilai, dan hubungan mereka cenderung tidak stabil dan kurang konsisten.
Penting untuk dipahami bahwa BPD adalah kondisi yang kompleks dan terkadang terstigma. Orang yang sedang berjuang dengan BPD bukanlah orang berpenyakit, tetapi mereka memerlukan dukungan.
Kondisi ini melibatkan impulsif dan ketidakstabilan emosional, sehingga penting untuk memiliki pemahaman yang lebih baik jika kamu merasa sedang mengalami kesulitan. Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan pada ahli kesehatan mental seperti psikolog maupun psikiater untuk mendapatkan penanganan khusus.