BOGOR - Warga Kota Bogor yang tercatat sebagai penerima manfaat bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dapat segera mencairkan haknya dengan datang ke pihak penyalur yakni, Kantor Pos Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah.
Pasalnya, kemarin, Kamis (15/9) penyaluran di Kantor Pos Bogor tersebut sudah resmi dicairkan pemerintah pusat dengan dikawal langsung Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Diah Pitaloka dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim seta perwakilan Direktorat Pemberdayaan Kelompok Rentan Ditjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) dan Executive Vice President Regional II PT Pos Indonesia Jakarta.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Diah Pitaloka mengatakan, BLT tersebut merupakan respon pemerintah atas kenaikan BBM belum lama ini, dan PT Pos Indonesia sebagai instansi yang menyalurkan bantuan tersebut, dinilai sudah efektif.
"Mungkin ada klaster tingkat kota seperti ini yang mudah diakses, namun ada daerah - daerah yang terpencil dan terjauh juga dihampiri oleh PT Pos. Dan uangnya cash untuk sembako Rp 500 ribu," ungkapnya kepada wartawan dikutip Jumat, 16 September 2022.
Dia menyebut, alokasi pemerintah pusat senilai Rp27 Triliun untuk BLT se-Indonesia itu diharapkan mampu tersalurkan dengan baik, khususnya 61 ribu warga Kota Bogor yang mendapat alokasi sebagai penerima BLT.
"Ya kita harap pembagiannya lancar, dan pemerintah selalu merespon terhadap kenaikan-kenaikan. Bahkan Pak Jokowi juga ikut membagikan. Kota Bogor masih mendapat perhatian dari pemerintah pusat," paparnya.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengucap syukur dan terima kasih untuk pemerintah pusat sudah terus memberikan perhatian kepada masyarakat Kota Bogor yang terdampak langsung kenaikan BBM maupun tidak.
"Saya berharap masyarakat yang mendapat bantuan ini langsung membelanjakan konsumsi. Sehingga inflasi di Kota Bogor juga bisa menurun. Presiden juga sudah menyampaikan kepala daerah untuk memperhatikan inflasi daerah," ucap Dedie,
Dengan bantuan langsung ini, sambung dia, minimal bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Kalau kenaikan BBM ini diimbangi dengan daya beli yang cukup, maka inflasi juga akan lebih landai dan stabil," tutupnya.*(YUD)