BANDUNG, RadarJabar - Lampu penerangan jalan umum (PJU) dianggap masih belum terang.
Selain karena penggunaan lampu 'mercury' berwarna kuning, pencahayaan minim diakibatkan juga terhalangnya sinar lampu oleh ranting atau daun dari pepohonan.
Sejumlah PJU yang ditenggarai masih belum begitu menyorot jalanan itu, diantaranya sekitar wilayah Dago dan Tamansari.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan, pada Jabar Ekspres belum lama ini.
Menurutnya, demi terealisasi program Bandung Caang Baranang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mesti mempertimbangkan penggunaan lampu mercury berwarna kuning. Teddy lantas mendorong pemkot supaya mengganti jenis lampu tersebut.
"Karena kuning itu kurang terang. Kami (desak) ke Dishub itu. Supaya pakai lampu LED. Putih. Terang sekalian," tegasnya.
"Kalau mau Bandung Caang Baranang, jadi harus putih. Namun apabila dianggap gelap, tidak tepat. Tapi kurang terang, iya. Bisa dilihat," imbuh Tedy.
Selain jenis lampu yang dinilai kurang terang, Tedy menuturkan, ranting dan daun pepohonan pun mesti diperhatikan. Tidak sedikit sorot lampu PJU terhalang oleh pohon yang berdiri.
"Lampu masih banyak yang masih tertutup pohon. Seperti itu di Dago, Tamansari, kemudian daerah-daerah yang agak rawan," tuturnya.
Tedy melanjutkan, jarak antara satu tiang PJU yang berjauhan pun mesti segera dibenahi. Stadandarnya, jarak antar tiang itu sekitar lima belas meter.
Apabila perlu, dia menambahkan, pemkot secepatnya melakukan penambahan jumlah PJU di jalanan yang masih kurang terang. Berikut menggencarkan pemeliharaan lampu-lampu yang sudah mati.
"Berdasarkan data ada 30 persen lampu yang mati. Kemudian itu secara bertahap supaya diganti jadi LED," pungkasnya.*** (zar)