JAKARTA- Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak memberikan pengakuan tidak terkait dengan kasus kematian kliennya.
Secara mengejutkan, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dugaan skenario yang dibuat oleh tersangka FS usai membunuh Brigadir J.
Kamaruddin secara terang-terangan juga mengungkapkan dalam mengungkap kebenaran ada pihak-pihak yang menahan.
Ia mengkalim sempat diserang oleh buzzer seperti Denny Siregar Cs.
Menurut keterangan Kamaruddin, setelah membunuh Brigadir J, FS mencoba temui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Hari itu tanggal 8, FS menemui Kapolri pura-pura menangis, pura-pura korban, lalu staf ahli Kapolri membuat skenario," ujarnya, dari tayangan program acara televisi.
"Artinya kan berarti staf ahli Kapolri tahu bahwa ini yang membunuh FS dan kawan-kawan. Ia membuat skenario apa yang harus dilakukan pasca terjadinya pembunuhan itu" sambungnya.
Namun Kamaruddin bersyukur karena skenario tersebut dianggap gagal karena argumennya berhasil dipatahkan.
"Walaupun waktu itu, 5 lembaga menyerang saya terus bahkan buzzer-buzzernya pun seperti Denny Siregar dan kawan-kawan menyerang saya," ucap Kamaruddin.
"Tapi saya tetap punya pendirian bahwa ini pembunuhan berencana," ujarnya.
"Maka saya pemenang gitu ya bahwa ini ada 340, 338, walaupun awalnya tidak setuju," tegasnya.