Pelecehan seksual terhadap santri yang dilakukan guru ngajinya kembali terjadi. Setelah kasus Mas Bechi di Jombang Terungkap, kini di Cianjur, seorang ustaz diduga cabuli dua orang santrinya. Warga yang kesal dengan perbuatan pelaku langsung menggeruduk dan mengepungnya.
Peristiwa ratusan warga mendatangi rumah ustaz tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Desa Sukaluyu, Uher Suherman. Ustaz berinisial SA (31) itu tak berkutik dan nyaris dihajar massa.
Amarah warga segera bisa diatasi setelah Uher berjanji akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum. Namun dia mengaku tetap menyiagakan personil dirumah pelaku, untuk menghindari tindakan anarkhis warga.
“Tapi kami tetap siaga di rumah pelaku, agar tidak ada kejadian anarkis,” ujar Uher, dikutip Minggu (10/9).
Uher menjelaskan awal mula kasus ustaz cabuli santrinya ini terungkap, setelah dua korbannya mengaku kepada warga telah dicabuli oleh sang ustaz di Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Sang ustaz memberikan aturan mengaji di pesantrennya, yakni santri cowok tidak boleh menginap serta santri cewe harus menginap.
“Ternyata itu akal bulus dia untuk berbuat cabul, terus terang saya juga marah dengan adanya kejadian ini, saya akan kawal kasusnya agar warga juga mendapat kejelasan,” katanya.
Tidak hanya itu, uher mengungkapkan bahwa sayang ustaz melakukan ritual kepada santriwati dengan mandi memakai madu setiap pukul 24.00
“Dibuka baju santri lalu dimandiin dan diolesi dengan madu, lalu memegang alat vital korban,” katanya.
Uher mengatakan Hal tersebut sangat mengejutkan, karena SA sebelumnya dipercaya sebagai Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Sukaluyu, Sekretaris MUI, dan Amil Desa Sukaluyu.
“Jabatan sebagai amil desanya sudah saya copot,” katanya. (Sje/rit)