AS Bantu Israel Gempur Gereja di Gaza dan Tewaskan Sejumlah Jemaat Kristen
AS Bantu Israel Ledakan Gereja di Gaza, Sejumlah Jemaat Tewas dan Luka-Luka-Sulaeman Ahmed-
RADAR JABAR - Laporan menyebutkan bahwa militer Israel menggunakan informasi lokasi gereja Katolik dan biara di Gaza yang diperoleh dari staf Kongres Amerika Serikat (AS).
Informasi tersebut kemudian digunakan untuk melancarkan serangan dengan roket dan penembak jitu. Dalam upaya mencegah serangan terhadap situs keagamaan di Gaza, Catholic Relief Services, salah satu organisasi bantuan Kristen terbesar di wilayah tersebut, memberikan koordinat beberapa lokasi di kantong tersebut kepada staf Senat AS.
Staf Senat kemudian mengirim informasi tersebut ke pihak Israel. Tindakan Israel yang dianggap sangat terkutuk ini dilaporkan oleh media AS pada tanggal 21 Desember 2023, mengutip serangkaian email dari bulan Oktober.
Langkah yang diambil oleh organisasi bantuan tersebut dikabarkan sebagai upaya untuk memastikan komitmen dari pihak Israel untuk tidak menargetkan empat bangunan di Gaza, namun ironisnya, dua dari bangunan tersebut justru dilaporkan hancur dalam serangan militer Israel.
BACA JUGA:AS Sampaikan Keprihatinan Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Gereja Gaza oleh Israel
“Lebih dari satu kali, para pemimpin gereja berbagi data satelit GPS dengan militer Israel, namun hal itu tidak membantu mencegah insiden mematikan tersebut,” ungkap Pastor Ibrahim Nino, juru bicara Patriarkat Latin Yerusalem, dikutip dalam laporan tersebut.
“Tetapi apa yang terjadi, terjadilah,” laporan itu mengutip kata-kata Pastor Nino.
“Dan kami yakin karena kami memiliki 648 saksi di dalam kompleks gereja.”
Pada hari Sabtu, Patriarkat Latin Yerusalem, lembaga Katolik yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan penembak jitu dan tank oleh Israel terhadap paroki Keluarga Kudus dan biara Misionaris Cinta Kasih di Gaza.
Paroki tersebut merupakan satu-satunya paroki Katolik di wilayah tersebut, dan kompleks tersebut menjadi sasaran serangan dari rezim kolonial Israel. Serangan tersebut menyebabkan kematian dua wanita dan melukai beberapa orang lainnya.
Otoritas tertinggi militer Israel itu lantas menyimpulkan, “Tinjauan terhadap temuan operasional IDF mendukung kesimpulan ini.”
Sebelumnya, Patriarkat Latin Yerusalem melaporkan bahwa dua anggota perempuan dari jemaat mereka, Nahida beserta putrinya yang bernama Samar, menjadi korban tembakan dan tewas ketika mereka sedang menuju ke sebuah bangunan di wilayah kompleks gereja yang dikenal sebagai Biara Suster.
“Salah satu dari mereka tewas ketika mencoba membawa korban lainnya ke tempat aman,” tulis Patriarkat Latin Yerusalem dalam pernyataan mereka.
Di samping dua korban tewas yang disebutkan sebelumnya, Patriarkat Latin Yerusalem menginformasikan bahwa pada akhir pekan lalu, yaitu hari Sabtu, tujuh orang lainnya juga menjadi korban tembakan dan mengalami luka-luka saat mereka berusaha "melindungi orang lain di dalam kompleks gereja".
Sumber: