Disdagin Kabupaten Bogor Ungkap Penyebab Harga Ayam Naik : Harga Pakan Mahal

Pedagang ayam di pasar foto ilustrasi Disdagin Kabupaten Bogor Ungkap Penyebab Harga Ayam Naik.--Regi Radar Jabar Disway
RADAR JABAR DISWAY (BOGOR) - Harga ayam di beberapa pasar di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Penyebab utama kenaikan harga ini didasari dua faktor utama yakni, meningkatnya permintaan masyarakat dan tingginya harga pakan ayam.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Tertib Niaga Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kabupaten Bogor, Anton Sujana.
“Pertama yang jadi pemicunya karena permintaan masyarakat sendiri, kedua pakan naik," ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/9).
BACA JUGA:Harga Ayam Tembus Rp 45 Ribu, Warga Pilih Beli Ceker dan Kepala Ayam
Seiring dengan tingginya harga ayam di pasaran, Disdagin pun bergerak cepat untuk menanggulangi masalah tersebut.
Anton menambahkan, bahwa pihaknya tengah melakukan koordinasi intensif dengan sejumlah distributor untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan ayam tetap tersedia dengan cukup.
“Kami sudah melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan beberapa distributor, untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga ayam di pasaran,” tegasnya.
Kenaikan harga ayam tidak hanya dirasakan oleh konsumen di pasar-pasar besar, tetapi juga di pasar tradisional yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bogor, seperti Pasar Cileungsi, Pasar Ciluar, Pasar Ciawi, dan beberapa pasar lainnya.
BACA JUGA:Bupati Bandung Minta Dinkes dan Camat Cek Lapangan Soal 12 Siswa SDN Legokhayam Diduga Keracunan MBG
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa fokus utama Disdagin adalah memastikan ketersediaan bahan pokok penting, termasuk ayam, agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kesulitan bagi masyarakat.
“Ketersediaan bahan pokok tetap menjadi prioritas kami, karena tujuan kami bukan hanya menstabilkan harga, tetapi juga memastikan pasokan ayam tidak terhambat,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Ciluar, Sri (46) mengatakan, tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut.
"Kurang tau ya kalau penyebabnya mah, yang pasti biasa jual Rp 36 ribu, sekarang jual bisa di angka 45 ribu,"ucapnya.
BACA JUGA:Marak Pedagang Ayam Liar, Pedagang Ayam di Pasar Tradisonal Cimahi Ancam Lakukan Demo
Akibat kenaikan harga itulah, kata Sri, ada penurunan pembelian daging ayam di lapak jualanya.
"Harga jual daging ayam naik, otomatis pemasukan saya berkurang, jadinya yang datang ada yang beli kepala ayam aja, kadang ada yg 'ga beli dulu ah, nanti kalau ayam turun (harga) ya' gitu. Ada (beli ceker),"imbuhnya.
Sri menuturkan, ia membli ayam yang dijual dari salah satu pemotongan ayam yang berada di wilayah Kecamatan Sukaraja.
Tak hanya itu, ia menambahkan, pasar yang semulanya sangat ramai menjadi sepi akibat kenaikan harga tersebut.
"Kurangnya banyak, sepi jadinya pasar."Pungkasnya.
Sumber: