Dari Proyek ke Janji: KEBUMI Ajak Tenaga Kesehatan Aktif Selamatkan Bumi

Dari Proyek ke Janji: KEBUMI Ajak Tenaga Kesehatan Aktif Selamatkan Bumi --
RADAR JABAR- KEBUMI sebuah organisasi non-pemerintah yang lahir dari jaringan Indonesia Health Promoting Hospital Network, resmi memperkuat perannya dalam mendorong keterlibatan tenaga kesehatan dalam isu krisis iklim dan lingkungan.
Kolaborasi ini dijalankan bersama berbagai pihak, termasuk sesama NGO dan jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Dalam seminar yang digelar dengan tema KEBUMI: From Project to Promise – Sustaining Our Planet's Hope (Echoes of the Earth, Voices for Change)
KEBUMI menyampaikan bahwa selama ini sektor kesehatan cenderung berada di posisi hilir, hanya bergerak setelah bencana atau dampak lingkungan terjadi.
Oleh karena itu, KEBUMI mendorong agar tenaga kesehatan kini mulai bergeser ke posisi hulu—menjadi pihak yang aktif dalam pencegahan dan edukasi terhadap isu-isu lingkungan seperti polusi udara, banjir, dan krisis iklim.
BACA JUGA:HLUN 2025 Jawa Barat: Sinergi Lintas Sektor untuk Kesejahteraan Lansia di Griya Ciparay
“Jika kita ingin hidup di planet yang sehat, manusianya juga harus sehat. Maka tenaga kesehatan harus paham bahwa masalah kesehatan tidak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan,” ujar Dokter Suherman M.K.M.
Kerja sama yang dilakukan KEBUMI tidak hanya bersifat advokasi, tetapi juga penguatan kapasitas rumah sakit dalam bentuk pelatihan, modul edukasi, serta penyusunan data kuantitatif yang presisi sebagai dasar pengambilan keputusan. KEBUMI juga berkolaborasi dengan Health Care Without Harm Asia Tenggara dan sejumlah NGO lokal sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, bukan sebagai oposisi.
KEBUMI mengembangkan kurikulum dan pelatihan berbasis sustainability education, serta membekali tenaga kesehatan dengan data lingkungan seperti particulate matter (PM2.5) dan carbon capture untuk mendukung sistem pengobatan yang lebih personal dan berbasis presisi (precision and personalized medicine).
Program ini telah berjalan selama dua tahun dan kini memasuki tahun ketiga pelaksanaannya.
Karena sektor kesehatan menyumbang sekitar 5% emisi gas rumah kaca secara global. Tanpa kesadaran lingkungan, sistem kesehatan justru bisa menjadi bagian dari perusak bumi. Kesadaran ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab antar-generasi agar bumi tetap layak dihuni oleh generasi mendatang.
Sumber: