Kasus Kekerasan Anak di Kabupaten Bogor Didominasi Perilaku Bullying

Kasus Kekerasan Anak di Kabupaten Bogor Didominasi Perilaku Bullying

Kepala DPA3P2KB Sussy Rahayu Agustini saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: Regi--

RADAR JABAR - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sussy Rahayu Agustini mengungkapkan, kasus kekerasan pada anak melebihi 100 kasus mulai dari 2022 hingga 2025.

Pada tahun 2022, kasus kekerasan anak sebanyak 298 kasus. Lalu pada 2023 di angka 365 kasus kekerasan anak. Kemudian pada 2024, kasus kekerasan anak menurun menjadi 355 kasus.

"Paling banyak itu di tahun 2023 itu jumlah perempuan dan anak 365 kasus. Sebelumnya 298 kalau tidak salah, tetapi turun kembali di 2024 itu 355," kata Sussy di Gedung Sekretariat Daerah, Cibinong, pada Rabu (28/5/2025).

Sementara itu, pada 2025, Sussy tidak mengungkapkan jumlah pastinya. Ia hanya mengatakan, lebih dari 100 tetapi tidak menyentuh sampai 150 kasus kekerasan anak.

"Di atas 100 belum sampai ke 150," ungkapnya.

Ia juga megatakan, dominan kasus anak terjadi karena perilaku bullying.

"Dominan kita masih anak, karena ada Bully, masih dominan," katanya.

Kendati begitu, ia berupaya menekan angkan bullying dengan cara melakukan pembinaan ke setiap sekolah.

 

BACA JUGA:Kerahasiaan dan Keamanan Tinggi Rumah Keluarga Merah Putih di Kabupaten Bogor

BACA JUGA:Rumah Keluarga Merah Putih Pertama se-Indonesia Bertempat di Kabupaten Bogor

 

Lalu, mengadakan bimbingan teknis kepada para guru agar menciptakan sekolah ramag anak

"Kita melakukan pembinaan go to school, jadi forum anak daerah melakukan pembinaan kepada beberapa sekolah," ucap Sussy.

Sumber: