10 Hewan Asli Jawa Barat yang Terancam Punah
Daftar Hewan Asli Jawa Barat -Ist-
RADAR JABAR – Dikenal sebagai provinsi terpadat di Indonesia, Jawa Barat juga memiliki beberapa spesies hewan langka yang unik.
Terdapat hewan asli Jawa Barat yang saat ini terancam punah karena aktivitas perluasan lahan pertanian dan juga perburuan ilegal.
Karena saat ini kami akan memberikan pengetahuan baru tentang dunia satwa di Jawa Barat yang ternyata sangat beragam.
10 Hewan Asli Jawa Barat
Inilah 10 hewan asli Jawa Barat yang sangat langka dan mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya.
1. Macan Tutul Jawa
Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) adalah subspesies macan tutul yang endemik di Pulau Jawa, Indonesia. Hewan ini sangat langka dan terancam punah. Ciri khas macan tutul Jawa adalah bulunya yang berwarna cokelat kekuningan dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuhnya.
Sebagai predator puncak dalam ekosistemnya, macan tutul Jawa memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi mangsa seperti rusa, babi hutan, dan monyet. Namun, populasi hewan ini terus menurun akibat kerusakan habitat yang disebabkan oleh deforestasi, perambahan lahan untuk pertanian, serta perburuan liar.
BACA JUGA:11 Daftar Hewan Pemakan Daging: Dari Harimau Sampai Elang, Si Predator Andal
BACA JUGA:5 Karakter Bajak Laut Hewan di One Piece, Bukan Cuma Chopper
Untuk melindungi macan tutul Jawa, berbagai upaya konservasi telah dilakukan, terutama melalui perlindungan habitat di taman-taman nasional di Jawa Barat, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Ujung Kulon. Program konservasi ini melibatkan patroli anti-perburuan, penelitian populasi, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberadaan spesies langka ini.
2. Surili Jawa
Surili Jawa (Presbytis comata) adalah primata endemik Jawa Barat, Indonesia, yang sangat langka dan terancam punah. Hewan ini juga dikenal sebagai lutung surili atau surili saja. Surili Jawa memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 40–55 cm dan ekor panjang hingga 70 cm. Bulu surili berwarna abu-abu keperakan, dengan dada, perut, dan wajah berwarna putih, serta ekspresi wajah yang lembut dan khas.
Surili Jawa hidup berkelompok di hutan hujan tropis dan hutan pegunungan pada ketinggian 500–2.500 meter di atas permukaan laut. Makanan utamanya adalah dedaunan, buah-buahan, dan bunga. Hewan ini cenderung pemalu dan lebih sering berada di pepohonan tinggi untuk menghindari ancaman predator.
Populasi surili Jawa terus menurun drastis akibat kerusakan habitat yang disebabkan oleh pembukaan lahan untuk pertanian, penebangan liar, serta perburuan. Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan makanan dan habitat alami mereka. Akibatnya, surili Jawa kini termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi dan dikategorikan sebagai spesies kritis oleh IUCN.
3. Lutung Jawa
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), juga dikenal sebagai lutung budeng atau lutung hitam, adalah primata endemik Pulau Jawa dan Bali, khususnya di wilayah Jawa Barat. Hewan ini sangat langka dan termasuk dalam spesies yang terancam punah akibat kerusakan habitat dan perburuan.
Lutung Jawa memiliki ciri khas berupa bulu hitam legam pada saat dewasa. Namun, bayi lutung memiliki bulu berwarna oranye cerah yang secara bertahap berubah menjadi hitam seiring pertumbuhan.
Sumber: