Gencatan Senjata Baru Disepakati di Pertemuan Tingkat Menteri di Luanda
Ilustrasi pasukan tempur Kongo-HO-Anadolu/www.aa.com.tr-ANTARA
RADAR JABAR - Pertemuan tingkat menteri yang membahas situasi keamanan dan perdamaian di bagian timur Republik Demokratik Kongo berlangsung pada Selasa (30/7) di Luanda, ibu kota Angola, dan menghasilkan kesepakatan untuk gencatan senjata baru yang akan dimulai pada tengah malam 4 Agustus.
Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Angola, Tete Antonio, dan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rwanda, Olivier Nduhungirehe, serta Menteri Luar Negeri Kongo, Therese Kayikwamba.
BACA JUGA:Presiden Turki Ungkap Gaza Menjadi Kamp Pemusnahan Terbesar di Dunia
Gencatan senjata yang disepakati akan diawasi oleh mekanisme verifikasi ad hoc yang diperkuat, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan resmi.
Pertemuan tersebut diadakan tiga hari sebelum berakhirnya masa berlaku gencatan kemanusiaan yang telah diperpanjang atas inisiatif Amerika Serikat (AS).
Para menteri luar negeri sebelumnya telah bertemu dengan Presiden Angola Joao Lourenco, yang telah diberi mandat oleh Uni Afrika untuk memimpin upaya diplomatik dalam menyelesaikan krisis politik di timur Kongo, di mana kelompok pemberontak M23 sedang bertempur melawan pasukan pemerintah.
BACA JUGA:Kedubes Maroko Rayakan 25 Tahun Takhta Raja Muhammad VI
Pembicaraan ini dimulai beberapa hari setelah Presiden Kongo Felix Tshisekedi menuduh rekan sejawatnya dari Kenya, William Ruto, telah salah mengelola proses perdamaian Nairobi, yang juga bertujuan untuk menyelesaikan konflik di timur Kongo melalui dialog.
Tshisekedi menuduh Ruto berpihak pada Rwanda, yang menyebabkan ketegangan baru antara Kigali dan Kinshasa. Kongo menuduh Rwanda mendukung pemberontak M23 sejak mereka bangkit kembali pada November 2021, tuduhan yang terus-menerus dibantah oleh Kigali.*
Sumber: antara