Program Pompanisasi di Cirebon Efektif, Masa Tanam Padi di Musim Kemarau Tetap Aman

Program Pompanisasi di Cirebon Efektif, Masa Tanam Padi di Musim Kemarau Tetap Aman

Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. --ANTARA/Fathnur Rohman

RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan bahwa program pompanisasi untuk mengairi lahan sawah telah berjalan efektif, sehingga masa tanam padi di musim kemarau tetap aman.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Selasa, mengatakan bahwa program pompanisasi yang diterapkan telah berhasil menjaga produktivitas lahan pertanian dengan pengairan yang optimal.

Dari 138 unit pompa air yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI kepada kelompok tani di Cirebon, sebanyak 115 unit sudah digunakan. Selain itu, Kodim 0620/Cirebon juga menyediakan 90 unit pompa untuk lahan yang rawan kekeringan selama musim kemarau.

BACA JUGA:Modus Selundupkan Sabu Lewat Dubur Diungkap, Polresta Bandung Sita 39 Paket

"Dengan adanya pompanisasi ini, masa panen dan tanam padi bisa ditambah, misalnya dari sekali menjadi dua kali. Contohnya lahan sawah di Pejambon, Cirebon, seluas 22 hektare saat ini sebagian besar telah teraliri air,” ujarnya.

Wahyu menambahkan bahwa para petani di Cirebon telah beralih dari penggunaan bensin jenis premium ke gas untuk bahan bakar pompa, sehingga biaya operasional menjadi lebih murah.

BACA JUGA:Dua Pelajar Cianjur Terpilih sebagai Anggota Paskibraka Jawa Barat

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menyebutkan bahwa sekitar 7.000 hektare sawah biasanya mengalami kekeringan. Namun, dengan adanya program pompanisasi, lahan tersebut masih dapat ditanami padi.

"Hanya di beberapa titik seperti Karangsembung dan Karangwareng yang agak sulit air karena sumbernya tidak ada. Kami mencoba mengantisipasinya dengan program pompanisasi," tuturnya.

BACA JUGA:Stok Beras di Cianjur Dipastikan Aman Sampai Akhir Tahun 2024

Untuk wilayah pertanian yang rawan kekeringan, terutama di Cirebon timur seperti Karangwareng, Karangsembung, Kubangkarang, Lemahabang, serta Kapetakan, Gunungjati, dan Ciwaringin, tetap menjadi fokus perhatian pemerintah daerah.

“Untuk mengurangi kerugian akibat puso, kami menekankan pentingnya asuransi tani yang tersedia, meskipun ada prosedur khusus yang harus dipenuhi untuk klaim,” tambahnya.*

Sumber: antara