Senator AS Meminta Dukungan untuk Gaza di Tengah Drama Pemilu AS
Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders, mengimbau kepada publik Amerika agar tidak mengabaikan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza--Antaranews.com
RADAR JABAR – Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders, mengimbau kepada publik Amerika agar tidak mengabaikan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, meskipun perhatian media saat ini lebih banyak tertuju pada 'drama' pemilihan umum presiden Amerika.
“Meski sebagian besar media fokus pada drama pemilihan presiden AS, kita tidak boleh melupakan apa yang terjadi di Gaza, di mana krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya semakin memburuk,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/7).
Sanders mengungkapkan bahwa Israel telah melancarkan perang secara total terhadap warga Palestina dan secara sistematis menargetkan warga sipil tanpa membedakan. Dia menuduh bahwa pemerintah Israel yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Benjamin Netanyahu telah dengan sengaja mengabaikan hukum internasional. Tindakan ini, menurut Sanders, telah menyebabkan kondisi kehidupan yang tidak layak bagi penduduk di Gaza.
“Itulah sebabnya Netanyahu menghadapi kemungkinan dakwaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tindakannya,” ucapnya.
BACA JUGA:NATO Tegaskan Koordinasi Bantuan ke Ukraina Tidak Membuat Mereka Pihak dalam Konflik
Senator independen tersebut juga mengatakan bahwa Amerika Serikat terus menyediakan bantuan dalam bentuk miliaran dolar serta ribuan bom dan berbagai jenis senjata lainnya untuk mendukung konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
"Kita, sebagai orang Amerika, ikut bertanggung jawab," kata Sanders, dan menyerukan diakhirinya dukungan AS untuk apa yang disebutnya sebagai "perangnya Netanyahu".
“Tidak ada lagi sepeser pun untuk membuat situasi mengerikan ini semakin buruk. Saya bertekad untuk melakukan segala yang saya bisa untuk memblokir transfer senjata lebih lanjut ke Israel, termasuk melalui resolusi bersama penolakan atas penjualan senjata apa pun,” katanya.
Ia mendesak dengan tegas bahwa Amerika Serikat tidak boleh membantu kelompok ekstremis sayap kanan serta penjahat perang dalam melanjutkan kekejaman mereka di Gaza.
Israel, yang telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah-tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas ini mengakibatkan 1.200 orang tewas, menurut data dari pihak Israel.
BACA JUGA:Biden Klaim Paling Layak Jadi Presiden AS di Tengah Seruan Mundur
Lebih dari 38.300 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka, kebanyakan di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, hampir 88.300 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang dengan Israel, sebagian besar wilayah Gaza mengalami kehancuran parah. Blokade yang diberlakukan telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang pada akhirnya melumpuhkan kehidupan sehari-hari warga Gaza.
Sumber: antaranews.com