Korea Selatan Lanjutkan Latihan Tembak di Perbatasan Setelah Penangguhan Pakta
Kim Jong Un, Presiden Korea Utara--X/SprinterFamily
RADAR JABAR - Korea Selatan pada hari Selasa (2/7) kembali menggelar latihan tembak di lapangan artileri dekat perbatasan dengan Korea Utara untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Hal tersebut menyusul penangguhan pakta pengurangan ketegangan antar-Korea yang sebelumnya membatasi aktivitas latihan militer tersebut.
Pasukan Korea Selatan melakukan latihan menembak dengan menggunakan K9 dan Howitzer otomatis K105A1, menembak sekitar 140 peluru di lapangan garis depan di Provinsi Gyeonggi dan Gangwon, yang terletak dalam jarak 5km dari Garis Demarkasi Militer (DMZ) yang memisahkan kedua Korea, menurut laporan dari Angkatan Darat Korea Selatan.
BACA JUGA:AS Sebut Kesepakatan damai antara Azerbaijan dan Armenia 'Segera Tercapai'
"Latihan menembak tersebut, merupakan yang pertama kalinya dilakukan di darat ketika latihan kembali diizinkan menyusul penangguhan total Perjanjian Militer 19 September oleh pemerintah, dengan fokus pada penguatan kesiapan artileri dan kemampuan respons jika terjadi provokasi musuh,” kata perwakilan dari Angkatan Darat.
"Angkatan Darat akan melakukan latihan artileri secara reguler dan pelatihan unit manuver di daerah perbatasan di masa depan,” tambahnya.
Langkah ini diambil hampir sebulan setelah Korea Selatan menghentikan sepenuhnya implementasi Perjanjian Militer antar-Korea 2018 pada tanggal 4 Juni lalu, sebagai tanggapan atas serangan balon sampah yang dikirim oleh Korea Utara dan upaya mengganggu sinyal GPS di dekat pulau-pulau perbatasan.
BACA JUGA:Dubes Jepang Menemui Bupati Bekasi untuk Memperkuat Kerjasama Multisektor
Sejak akhir Mei, Korea Utara telah mengirim lebih dari 2.000 balon pembawa sampah melintasi perbatasan sebagai tindakan balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para pembelot dan aktivis dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan.
Penangguhan perjanjian ini memungkinkan Korea Selatan untuk melanjutkan latihan yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan di garis depan mereka.
Sebelumnya, latihan artileri dan kegiatan militer lainnya, termasuk manuver di tingkat resimen, dilarang di wilayah-wilayah dekat perbatasan karena adanya zona penyangga darat dan maritim yang ditetapkan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Gempa Bermagnitudo 7,2 Mengguncang Peru, Peringatan Gelombang Tinggi Dikeluarkan
Zona larangan terbang juga diberlakukan di sekitar perbatasan untuk mencegah terjadinya insiden tidak disengaja antara pesawat militer dari kedua Korea.
Pada pekan lalu, Korps Marinir Korea Selatan melanjutkan latihan tembak-menembak skala penuh dengan menggunakan Howitzer K9 dan sistem peluncur roket ganda Chunmoo untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun di pulau-pulau dekat perbatasan maritim di bagian barat Korea Selatan yang terus dijaga ketat.
Sumber: antara