Menlu AS dan Sekjen PBB Diskusikan Proposal Gencatan Senjata di Gaza

Menlu AS dan Sekjen PBB Diskusikan Proposal Gencatan Senjata di Gaza

Seorang anak terlihat menangis di antara kerumunan saat menunggu bantuan makanan yang didistribusikan oleh badan dan organisasi amal di Kota Gaza, Gaza pada 26 Februari 2024. --ANTARA/Anadolu/pri.

RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas usulan gencatan senjata di Gaza pada Selasa (4/6). Dalam pertemuan di Washington, D.C., Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Blinken mengucapkan terima kasih kepada Guterres atas dukungan terhadap usulan gencatan senjata komprehensif di Gaza.

Usulan yang didukung oleh Sekjen PBB ini juga mencakup upaya pembebasan semua sandera serta penghentian krisis di wilayah yang terkepung tersebut.

"Sekjen menekankan pentingnya Dewan Keamanan untuk dengan lantang menyerukan pemberlakuan kesepakatan ini tanpa penundaan," menurut pernyataan Deplu.

BACA JUGA:Slovenia Menunda Keputusan untuk Mengakui Palestina

Kedua pejabat menekankan pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza dan mendukung upaya PBB untuk memberikan bantuan darurat yang diperlukan, menurut Deplu.

Kerja sama AS dan PBB untuk mendukung upaya Ukraina "menuju perdamaian yang komprehensif, adil, dan langgeng" serta konflik di Sudan juga dibahas dalam pertemuan tersebut, menurut pernyataan itu.

Sebelumnya, pada Senin (3/6), AS mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mendukung rencana tiga tahap yang diumumkan Presiden Joe Biden guna mengakhiri perang di Gaza, membebaskan semua sandera, dan mengirim bantuan ke Jalur Gaza.

BACA JUGA:Trump Siap Dipenjara Jika Terbukti Bersalah Dalam Kasus 'Hush Money'

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa AS telah mengedarkan rancangan resolusi kepada anggota Dewan Keamanan untuk mendukung proposal tersebut, yang bertujuan mengakhiri konflik.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Israel terus berlanjut meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

BACA JUGA:Tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Jemaah Haji Diberi Air ZamZam Secara Gratis

Lebih dari 36.500 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, dan hampir 83 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir delapan bulan setelah perang dimulai oleh Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sumber: antara