Marlan Sebut Pelaksanaan WWF Salah Satu Peringatan Hari Air Sedunia

Marlan Sebut Pelaksanaan WWF Salah Satu Peringatan Hari Air Sedunia

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Marlan-RJ-

KAB. BANDUNG - Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengikuti rapat koordinasi (rakor) teknis persiapan pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2024 ini. Rakor yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri RI dengan melibatkan pemerintah daerah dan perusahaan ini melalui daring.

Bupati Bandung Dadang Supriatna diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Marlan yang mengikuti pelaksanaan rakor tersebut. 

Marlan mengatakan pelaksanaan WWF ini adalah salah satu bagian dari peringatan Hari Air Sedunia. Di mana salah satunya, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan seminar, pameran teknologi  pengolahan air.

"Makanya di dalam kegiatan ini, perusahaan daerah yang bergerak di air minum diundang untuk hadir dalam pelaksanaan WWF ke-10 tersebut yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2024 ini," kata Marlan dalam keterangannya saat mengikuti rakor melalui daring tersebut di Gedung Setda Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (3/5/2024).

BACA JUGA:Pemprov Jabar Peringati Hari Air Dunia ke-32 Usung Tema Water For Peace

Marlan mengatakan salah satu isi dari kegiatan WWF tersebut, berkaitan dengan kebutuhan air bersih yang semakin sulit.

"Tapi disisi lain teknologi terus  berkembang. Ini bagaimana pemerintah  daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini bisa memanfaatkan teknologi pengolahan air yang lebih efektif dan efisien. Sepertinya ke arah sana dalam pelaksanaan WWF itu," jelas Marlan.

Ia mengatakan yang diundang dalam pelaksanaan WWF itu, tidak hanya pemerintah daerah maupun BUMD yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung, juga dari luar negeri. 

"Ini mungkin yang harus kita ikuti sebetulnya. Sebagai upaya juga dari pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih di Kabupaten Bandung," ucap Marlan.

BACA JUGA:KPU Kabupaten Bandung Barat Ungkap Anggaran Pilkada serentak 2024 Belum Cair Sepenuhnya

Memang saat ini, imbuhnya, layanan air bersih di Kabupaten Bandung sudah mencapai 87 persen, baik layanan air bersih yang dilaksanakan PDAM Tirta Raharja, maupun SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang dikelola oleh pemerintah desa maupun komunitas.

"Inilah perlunya untuk mengikuti kegiatan WWF, baik untuk bertukar pengalaman maupun untuk melihat sejauh mana daerah lain atau pun teknologi yang sudah ada yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh kita," ujar Marlan.

Walaupun saat ini, lanjutnya, pemerintah daerah saat ini sedang  mendorong kepada pihak PDAM khususnya, untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

"Saat ini salah satunya kita sedang membangun SPAM Kertasari, yang punya kapasitas kurang lebih sekitar 1.100 liter per detik. Yang nantinya itu  bisa membuat sambungan kurang lebih 45.000 sambungan rumah untuk wilayah timur Kabupaten Bandung. 45.000 sambungan rumah itu ditargetkan dalam empat tahun kedepan, yang bersumber dari SPAM Kertasari dan berharap tahun 2026 selesai pembangunan SPAM-nya untuk menambah sambungan baru di kecamatan yang belum terairi atau terlayani PDAM," tuturnya.

Sumber: