Gandeng Sekolah, Pemkot Bandung Lakukan Sosialisasi Pencegahan DBD
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian katakan pihaknya gandeng sekolah untuk sosialisasi pencegahan penyebaran DBD-Rubby Jovan-ANTARA
Radar Jabar – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, merangkul sekolah untuk sosialisasi pencegahan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) kepada setiap satuan pendidikan di kota berjuluk ‘Paris van Java’ itu.
“Kami akan sosialisasi ke sekolah dan madrasah, kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama. Juga penguatan ke seluruh direktur rumah sakit, terkait pelayanan kesehatan bagi penderita DBD khsususnya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, di Bandung pada Senin 29 April 2024, dikutip dari Antara.
Tujuan sosialisasi ini, kata Anhar, adalah guna mewaspadai anak-anak terhadap gigitan nyamuk aedes aegypti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan sekolah.
Harapannya, sosialiasi tersebut bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya lewat gigitan nyamuk.
Dia juga mengingatkan warga Kota Bandung untuk mencegah potensi penyebaran DBD dengan menjamin tempat tinggal ataupun tempat beraktivitas terbebas dari jentik nyamuk. Lalu apabila terdapat anggota keluarga di rumah mengalami demam, secepatnya mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
“Untuk memastikan rumah Anda bebas jentik, sebetulnya mudah. Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat,” imbuh Anhar.
Menurut data penyebaran kasus DBD di Dinkes Kota Bandung per 26 April 2024 seperti dilansir dari Antara, 2.905 dari 3.025 kasus DBD di Kota Bandung dinyatakan sembuh.
Selain itu menurut Anhar, dilaporkan sebanyak 107 kasus aktif per tanggal 26 April 2024. Jumlah kasus aktif di pekan ke-16 ini turun hingga 79 kasus jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
“Pada pekan ke-16 ini, Kecamatan Kiaracondong mencatatkan jumlah kasus aktif terbanyak dengan 11 kasus aktif. Sementara jumlah kasus aktif terendah dicatatkan oleh Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Sukasari dengan nol kasus aktif.” Pungkas dia.
Sumber: