Pentagon Umumkan Menhan AS Akan Berjumpa dengan Menhan Israel Minggu Depan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin..--ANTARA/Anadolu
RADAR JABAR - Pentagon mengumumkan pada Kamis (21/3) bahwa Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin akan menerima kunjungan dari rekan sejawatnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant, pada pekan depan.
"Pekan depan pada Selasa (26/3), Menteri Austin akan menyambut Gallant disini di Pentagon untuk pertemuan bilateral melanjutkan pembahasan berbagai topik. termasuk upaya untuk menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas," ujar juru bicara Sabrina Singh kepada wartawan.
BACA JUGA:Dibatasai oleh Israel, 50.000 Warga Palestina Laksanakan Tarawih di Masjid Al-Aqsa
"Selain sandera, pertemuan itu juga membahas perlunya lebih banyak bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil Palestina, dan rencana untuk menjamin keselamatan lebih dari 1 juta orang yang berlindung di Rafah, sekaligus memastikan Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," tambah Singh.
Menurut Singh, pertemuan ini dikatakan "terpisah" dari yang diumumkan oleh Gedung Putih setelah percakapan telepon antara Presiden AS Joe Biden. Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di mana Netanyahu setuju untuk mengirimkan sebuah tim antarlembaga senior yang terdiri dari pejabat intelijen militer dan kemanusiaan ke Washington.
BACA JUGA:Menteri Israel Minta Orang Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa Selama 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan
Austin secara rutin berkomunikasi dengan mitra dan sekutunya baik melalui telepon maupun pertemuan langsung, ungkapnya.
"Ini adalah pertemuan yang telah direncanakan beberapa pekan yang lalu." ungkapnya.
“Saya pikir ini adalah kesempatan lain untuk membahas kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza. Hal ini tentu saja membuat Menteri terkesan terhadap Menteri Gallant, tidak hanya dalam panggilan kemarin, tapi dalam setiap panggilan telepon yang dia lakukan,” kata Singh.
Selain itu, menurutnya pihaknya juga akan membahas perkembangan di wilayah tersebut dan di Rafah.
BACA JUGA:Senator Demokrat Desak Biden Untuk Sahkan Solusi Dua Negara
Israel telah meluncurkan serangan militer yang mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel. Hampir 32.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 74.200 orang terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel, yang kini memasuki hari ke-167, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Sumber: antara