Pemkab Garut Siapkan 5.973 Pendamping Keluarga Demi Tangani Stunting
Sejumlah pejabat pemerintah daerah dan petugas pendamping keluarga foto bersama saat kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (19/3)--ANTARA/HO-Diskominfo Garut
RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, telah menyiapkan sebanyak 5.973 pendamping keluarga yang saat ini sedang menjalani orientasi untuk melakukan tugas pencegahan dan penanganan stunting atau gagal tumbuh pada anak, yang tersebar di setiap kecamatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana saat kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Kecamatan Garut Kota, pada hari Selasa (19/3).
"Jumlah totalnya hampir mencapai 6 ribu, tepatnya 5.973 orang pendamping keluarga," ujar Yayan.
BACA JUGA:Mantan Walikota Banjar Terlibat Kasus Suap dan Gratifikasi, Rugikan Negara Sekitar Rp10,2 Miliar
Ia menjelaskan bahwa petugas pendamping keluarga tersebut disiapkan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan tenaga kesehatan, kader KB, atau kader pelayanan terpadu di setiap kecamatan, yang dibagi menjadi 1.991 tim.
Semua petugas pendamping keluarga tersebut, kata dia, sebelumnya mengikuti orientasi tentang berbagai upaya menurunkan kasus stunting yang diadakan di masing-masing kecamatan selama 10 hari hingga 22 Maret 2024.
"Tim pendamping keluarga ini bertujuan memberikan pembekalan kepada tenaga kesehatan, kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, kader KB atau kader yandu terkait dengan deteksi dini faktor-faktor risiko stunting secara spesifik maupun sensitif," ujarnya.
BACA JUGA:Jatah Kursi Gerindra di DPRD Kuningan Gerindra Turun pada Pilpres 2024
Ia menyatakan bahwa materi yang disampaikan berkaitan dengan mekanisme pendampingan keluarga berisiko stunting, verifikasi dan validasi keluarga yang berisiko stunting, serta optimalisasi aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elsimil).
Selanjutnya, ia menuturkan bahwa akan melakukan pendampingan surveilans dengan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga berisiko stunting.
Ia mengungkapkan bahwa keberadaan tim pendamping tahun sebelumnya telah cukup berhasil menurunkan kasus stunting di Garut. Salah satunya adalah laporan dari tim Kecamatan Garut Kota yang menunjukkan penurunan angka stunting terbesar ketiga di tingkat Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Incar Kemenangan di Pilgub Jabar 2024, PKB Jabar Buka Kans Bentuk Koalisi Besar
"Alhamdulillah menghasilkan rapor baik di tahun 2022, kita bisa menurunkan angka stunting terbesar ketiga tingkat Provinsi Jawa Barat sebesar 11,6 persen," ujarnya.
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, yang hadir saat pembukaan orientasi tersebut menyatakan bahwa seluruh tim pendamping keluarga harus memiliki pemahaman dalam melaksanakan tugas mereka untuk mengatasi dan menurunkan kasus stunting.
Sumber: antara