Memahami dan Mengatasi Burnout: Tanda-Tanda, Dampak, dan Strategi Pemulihan yang Harus Dilakukan

Memahami dan Mengatasi Burnout: Tanda-Tanda, Dampak, dan Strategi Pemulihan yang Harus Dilakukan

Memahami dan Mengatasi Burnout-ilustrasi-(Sumber Gambar : Pixabay)

Radar Jabar - Pada era yang penuh dengan tekanan dan tuntutan, fenomena burnout telah menjadi semakin umum di kalangan pekerja. Burnout, sebuah kondisi yang timbul akibat stres kerja kronis yang tidak teratasi, dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang tanda-tanda burnout saat bekerja, dampaknya, dan strategi pemulihan yang efektif.

Tanda-tanda burnout Saat Bekerja:

1.Kelelahan yang Berlebihan

Tanda pertama dari burnout adalah kelelahan yang terus-menerus, bahkan setelah istirahat yang cukup. Kelelahan ini dapat disertai dengan gejala seperti sakit kepala dan kesulitan tidur.

2.Sikap Sinis Terhadap Pekerjaan dan Orang Lain

Ketika seseorang mulai mengembangkan sikap sinis terhadap pekerjaan dan rekan kerja, ini dapat menjadi tanda burnout. Rasa skeptis dan sinis terhadap lingkungan kerja dapat merusak suasana kerja dan kesejahteraan mental.

3.Merasa Tak Berguna

Orang yang mengalami burnout sering kali merasa tidak berharga atau tidak memiliki kontribusi yang penting dalam pekerjaan mereka. Perasaan ini dapat menghancurkan rasa harga diri dan motivasi.

4.Membenci Pekerjaan yang Sebelumnya Disukai

Jika seseorang mulai merasa membenci pekerjaan yang sebelumnya mereka nikmati, ini bisa menjadi pertanda burnout. Perubahan drastis dalam pandangan terhadap pekerjaan adalah sinyal bahwa sesuatu tidak beres.

5.Mudah Tersinggung

Burnout juga dapat membuat seseorang lebih mudah tersinggung oleh situasi yang biasanya tidak menyakitkan. Keterampilan interpersonal dapat terganggu, dan hubungan di tempat kerja bisa menjadi tegang.

6.Sulit Berkonsentrasi dan Fokus

Kesulitan berkonsentrasi dan tidak dapat fokus pada tugas adalah gejala burnout yang umum. Pikiran yang terus-menerus terbagi dapat merugikan produktivitas dan kinerja kerja.

Sumber: