Bacaan Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban Lengkap

Bacaan Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban Lengkap

Ilustrasi Bacaan Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban Lengkap--freepik

Radar Jabar - Di dalam kalender Islam, bulan-bulan memiliki makna dan keistimewaan tersendiri. Salah satu di antaranya adalah bulan Syaban, yang dianggap memiliki keutamaan dan malam yang istimewa, dikenal sebagai malam nisfu Syaban.

Bulan Syaban sendiri memiliki makna yang dalam dalam bahasa, mengandung arti cabang atau percabangan kebaikan. Sebagian besar ulama percaya bahwa kata 'sya'a ban' juga berarti pancaran atau kemuliaan.

Dalam tradisi Islam, malam nisfu Syaban diyakini memiliki nilai dan keberkahan yang besar. Berbagai amalan dianjurkan untuk dilakukan pada malam tersebut, termasuk memperbanyak doa, membaca kalimat syahadat, dan memperbanyak istighfar.

Salah satu amalan yang banyak dilakukan oleh umat Muslim, khususnya di Indonesia, adalah membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali setelah salat maghrib. Surah Yasin dianggap memiliki keberkahan tersendiri dan membawa berbagai kebaikan, seperti umur panjang, rezeki yang halal, dan husnul khatimah.

Amalan-amalan lain yang dianjurkan pada malam nisfu Syaban adalah memperbanyak doa, seperti doa yang diajarkan oleh Sayyid Utsman bin Yahya yang menyentuh tentang keberkahan, perlindungan, dan kelapangan rezeki.

Doa ini diyakini memiliki kekuatan tersendiri karena mengandung permohonan kepada Allah SWT yang maha pemberi rezeki dan pemilik segala kekayaan.

BACA JUGA:Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung? Ini Hukumnya

 

Berikut adalah doa yang umumnya dibaca pada malam nisfu Syaban:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.  اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

"Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn."

Berikut arti dari bacaan doa pada malam nisfu Syaban :

Artinya :

"Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfudz sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT." (Kitab Maslakul Akyar 78:80)

Sumber: