Indonesia Berupaya Memperluas Kerja Sama Pembangunan dengan Namibia

Indonesia Berupaya Memperluas Kerja Sama Pembangunan dengan Namibia

Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, dalam pertemuan dengan Direktur Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri Namibia Sabine-Moller dan Direktur Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) untuk Namibia, George Fedha, pada Senin (29--ANTARA/HO-KBRI Windhoek

RADAR JABAR - Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk memperkuat hubungan dan memperluas kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Afrika, termasuk Namibia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wisnu dalam pertemuan dengan Direktur Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri Namibia Sabine-Moller dan Direktur Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) untuk Namibia, George Fedha, pada Senin (29/1), seperti yang disebutkan dalam keterangan tertulis KBRI Windhoek.

Wisnu menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah siap untuk memperluas bidang kerja sama pembangunan dengan Namibia, termasuk dalam sektor-sektor pertanian, perikanan, dan pendidikan. Respons positif terhadap tawaran kerja sama pembangunan dari Indonesia diterima oleh Kementerian Luar Negeri Namibia dan WFP.

BACA JUGA:Indonesia Fokus Targetkan Pasar Jamu dan Obat Tradisional di Kamboja

KBRI Windhoek mencatat bahwa Kemlu Namibia dan WFP memberikan respon positif terhadap peluang kerja sama yang diajukan, khususnya dalam sektor pertanian, dengan harapan kerja sama ini dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Namibia serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara.

"Pertemuan ini menandai langkah strategis Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Afrika dan melibatkan sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, dan pendidikan," demikian tulis KBRI Windhoek.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Wisnu juga menyampaikan bahwa Indonesia akan segera menyelenggarakan Forum Indonesia-Afrika edisi ke-2 sebagai bukti komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika.

"Forum Indonesia-Afrika ke-2 diharapkan menjadi platform yang efektif untuk memperdalam kerja sama dan menjalin hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara di Afrika," ujarnya.

BACA JUGA:WHO Nyatakan Tuduhan Israel Terhadap UNRWA Sebagai

Indonesia dan Afrika terakhir kali menggelar Forum Indonesia-Afrika di Bali pada tahun 2018.

Afrika menjadi salah satu kawasan yang dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tahun lalu. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955. Selain itu, Indonesia juga memainkan peran penting dalam melahirkan Gerakan Non-Blok.

Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke beberapa negara di Afrika pada 20-25 Agustus 2023. Kunjungan ini adalah kunjungan kerja pertamanya ke benua Afrika selama menjabat sebagai presiden.

Selama kunjungan tersebut, Presiden Jokowi bertemu dengan para pemimpin negara-negara tersebut untuk membahas kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan pembangunan.*

Sumber: antara